MEDIALAMPUNG.CO.ID - Umat Islam sering mendengar bahwa hewan qurban nantinya di akhirat menjadi kendaraan menuju surga. Hewan kurban itu nanti jadi kendaraan untuk melintasi Shirathal Mustaqim.
“Saya pernah mendengar bahwa hewan qurban akan menjadi kendaraan orang yang berkurban saat di akhirat Apakah benar Ustadz?” tanya seorang jemaah kepada UAH.
UAH menjawab bahwa dirinya pernah mendengar, bahkan membaca perihal riwayat tersebut.
“Saya pun demikian pernah mendengar dan membaca referensi-referensi terkait, Khususnya ada riwayat yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan kalimat gemukkanlah, baguskanlah hewan-hewan sembelihan kalian, karena sesungguhnya hewan-hewan qurban, hewan-hewan sembelihan yang dibaguskan nanti akan datang di hari kiamat menjadi kendaraan kalian melewati shirat,” terangnya.
BACA JUGA:Ustadz Adi Hidayat : Amalkan Istighfar Sebelum Subuh Bagaikan Ahli Surga
Keterangan UAH bahwa para ulama menilai hadits ini tergolong hadis yang lemah. Bahkan sebagian lainnya menilai hadis ini tidak memiliki asal.
"Namun demikian persoalannya, riwayat ini dan riwayat-riwayat terkait, nanti ada beberapa jenis lafadz-lafadz berbeda ada yang samminu atau adzimu, besarkan, baguskan, cari yang terbaik hewan kurban kalian dan ujungnya sama bahwa sesungguhnya hewan-hewan akan jadi kendaraan tunggangan saat melewati shirat atau di hari kiamat, seluruh riwayat-riwayat ini persoalannya dinilai oleh para ulama-ulama pakar di bidang ahli hadits itu sebagai riwayat-riwayat yang sangat lemah, bahkan sebagian di antaranya tidak memiliki asal. Sehingga disebut hadits-hadits bermasalah," ucapnya.
"Bahkan Ibn al-Arabi Al-Maliki menyebut hampir seluruh hadits-hadits terkait dengan keutamaan-keutamaan penyembelihan korban yang dimaksudkan keutamaan ini berlebihan yang seperti tadi disampaikan itu tidak ditemukan kekuatannya atau dipandang lemah dalam persoalan-persoalan terkait dengan keutamaan-keutamaan penyembelihan hewan kurban," lanjutnya.
Demikian dengan As-Sakhawi, pakar di bidang penelitian hadis, dia punya kitab yang disebut maqashid al hasanah, juga Senada dengan Ibnu Hajar al-asqalani menilai hadits ini sangat lemah sekali.
BACA JUGA:Cara Melakukan Potong Kuku Menurut Ustadz Adi Hidayat
"Kita bisa temukan beberapa ulama mengomentari spesifik atas riwayat yang tadi disampaikan seperti al-imam Ibnu Hajar al-asqalani dalam Talkhisul Khabir menyebut juga riwayat ini sangat lemah sekali.
Al-Munawi dalam Faidhul Qadir, beliau menyebut bahwa ini pun sangat lemah sekali dan beberapa ulama termasuk Imam Suyuti, beliau menilai bahwa hadits ini sangat lemah sekali," sambungnya.
Meski dinilai hadis lemah, ada sebagian ulama tidak memberikan makna sebenarnya dengan kendaraan melainkan dengan makna majazi.
Anjuran mencari hewan sembelihan yang gemuk dan bagus ini maksudnya agar pahala yang diterima orang yang berkurban semakin banyak sehingga menyebabkan ia mudah melewati shirath.
BACA JUGA:Amalan Mendapat Rezeki Tak Terduga, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat dan Dibaca saat Sholat Dhuha