Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Lebaran 2025 Resmi Dihentikan

Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Lebaran 2025 Resmi Dihentikan

Kakorlantas Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho-Foto Dok-

MEDIALAMPUNG.CO.IDRekayasa lalu lintas (lalin) dalam rangka arus balik Lebaran 2025 resmi dihentikan. Keputusan ini diambil setelah kondisi lalu lintas dinyatakan kembali normal.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, menyampaikan bahwa penutupan sistem one way nasional dilakukan secara resmi pada Selasa, 8 April 2025, pukul 08.00 WIB.

“Tadi jam 8 pagi, Pak Menteri bersama kita semua resmi menutup sistem one way nasional untuk arus balik Lebaran,” ujar Irjen Pol. Agus.

Irjen Pol. Agus menjelaskan bahwa sekitar 74 persen pemudik dari total 2,1 hingga 2,2 juta orang telah kembali ke wilayah Jakarta dan sekitarnya. 

BACA JUGA:Polsek Bukit Kemuning Tangkap Pelaku Pencurian Motor Berkat Rekaman CCTV

Sementara itu, arus balik kendaraan diperkirakan akan mencapai 85 persen pada malam hari nanti.

Pihaknya juga mengantisipasi adanya sisa pemudik yang belum kembali, dikarenakan banyak warga masih mengambil cuti tambahan usai libur Lebaran. 

Ia memperkirakan sekitar 15 persen pemudik akan kembali secara bertahap dalam beberapa hari ke depan.

Meskipun Operasi Ketupat 2025 dijadwalkan berakhir malam ini, pihak kepolisian menegaskan akan tetap siaga untuk memastikan kelancaran lalu lintas serta keamanan pemudik yang masih dalam perjalanan.

BACA JUGA:Gubernur Lampung Imbau ASN Tingkatkan Produktivitas Usai Libur Lebaran

“Meskipun Operasi Ketupat selesai, kami tetap siaga untuk mengamankan sisa arus balik,” tegasnya.

Dalam evaluasi dan persiapan jangka panjang, Irjen Pol. Agus menyebut bahwa ke depannya pihak kepolisian akan melibatkan pemerintah daerah dalam pendataan warga yang akan melakukan mudik, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bekasi.

Langkah ini dinilai sebagai upaya strategis untuk mendukung manajemen lalu lintas yang lebih akurat dan efisien di masa depan.

“Kita akan mulai data berapa masyarakat Jakarta dan Bekasi yang akan mudik. Ini menjadi bagian dari manajemen rekayasa lalu lintas yang out of the box,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait