LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat, Padang Prio Utomo, S.H., didampingi Camat Suoh Dapet Jakson, S.Sos., melakukan peninjauan areal persawahan yang terdampak kekeringan akibat fenomena El Nino yang terjadi saat ini, Jumat (8 September 2023).
Saat dikonfirmasi Padang mengungkapkan, peninjauan dilakukan diawali dengan mengunjungi lima pekon di Kecamatan Suoh, yakni Pekon Ringin Sari, Sumber Agung, Banding Agung, Tugu Ratu dan Roworejo dengan luasan areal persawahan yang mengalami kekeringan sebagaimana laporan yang diterima pihaknya mencapai 118,25 Hektare (Ha).
BACA JUGA:Jelang Digantikan Pj, Nur Kholis Cairkan DD Tahap II, Kok Bisa ?
Dari hasil peninjauan lapangan yang dilakukan di lima pekon tersebut, kata Padang, perlu dilakukan inventarisasi ulang perihal luasan areal persawahan yang terdampak, untuk kemudian nantinya akan dicarikan solusi mengatasi permasalahan kekeringan yang berpotensi menyebabkan tanaman padi milik masyarakat tersebut terancam gagal panen (Puso).
”Untuk luasannya akan dilakukan pendataan kembali oleh PPL (Petugas Penyuluh Lapangan), karena dari hasil peninjauan yang kami lakukan, ada beberapa titik areal persawahan yang tanaman padinya sudah siap panen, sehingga yang menjadi fokus kita adalah menyelamatkan tanaman padi yang masih masa pertumbuhan atau baru berbunga,” ungkap Padang.
BACA JUGA:Pekon Sinar Luas Salurkan BLT DD Triwulan Tiga
Melihat kondisi areal persawahan yang sudah tidak lagi mendapatkan pasokan air, kata Padang, maka salah satu solusi yang akan dilakukan yakni dengan menyiapkan mesin pompa air (mesin alkon), yang nantinya bisa digunakan oleh petani untuk menyedot air sungai guna mengairi areal persawahan mereka.
”Pemkab Lampung Barat akan berupa secepatnya mengatasi permasalahan kekeringan yang terjadi, sehingga gagal panen yang berpotensi terjadi akibat kekeringan ini bisa diminimalisir,” kata Padang.
BACA JUGA:Ketua DPRD Lampung Barat Apresiasi Gotong Royong Masyarakat Tugusari Bersama Uspika
Sementara itu, untuk kekeringan wilayah Bandar Negeri Suoh (BNS), pihaknya belum mendapatkan laporan resmi, sehingga pihaknya turun langsung ke lapangan untuk melakukan pendataan di sejumlah wilayah yang diinformasikan terjadi kekeringan sebagaimana terjadi di areal persawahan yang ada di Kecamatan Suoh.
”Untuk luas wilayah kekeringan di BNS akan kami data langsung, karena memang data resmi dari PPL dan kecamatan setempat belum kami terima, upaya yang akan kami lakukan sama dengan apa yang nantinya kami lakukan untuk wilayah Suoh,” imbuhnya.*