Menjelajah Kampung Adat di Tepi Danau Toba, Pesona Budaya yang Tetap Hidup
Menjelajahi kampung adat Batak di Tepi Danau Toba / Foto --- instagram @samosirpiknik--
MEDIALAMPUNG.CO.ID — Danau Toba bukan hanya terkenal karena pemandangannya yang luas dan tenang.
Di sekeliling danau raksasa ini berdiri desa-desa adat yang tetap menjaga kebudayaan Batak hingga hari ini.
Di sana, wisatawan tidak hanya melihat alam, tetapi juga berinteraksi dengan tradisi, rumah adat, tarian, tenun, hingga nilai hidup masyarakatnya.
Perjalanan ke Danau Toba terasa lebih bermakna ketika kita singgah ke kampung-kampung adat tersebut.
BACA JUGA:Menjelajah Pulau-Pulau Cantik di Aceh, Surga dari Ujung Barat Nusantara
Huta Siallagan: Sejarah yang Diceritakan Lewat Batu
Di kawasan Ambarita, Pulau Samosir, terdapat Huta Siallagan, kampung yang terkenal dengan meja dan kursi batu bekas tempat musyawarah para tetua adat.
Rumah-rumah kayu tradisional berdiri berderet dengan atap menjulang serta ukiran berwarna merah, putih, dan hitam.
Suasananya teduh, tenang, dan sarat cerita masa lampau. Penduduk setempat biasanya menjadi pemandu yang menjelaskan kisah-kisah adat yang pernah berlangsung di sana.
BACA JUGA:7 Kampung Batik yang Wajib Masuk Daftar Jelajahmu
Huta Bolon Simanindo: Seni dan Upacara yang Tetap Dihidupkan
Tidak jauh dari Ambarita, berdiri Huta Bolon Simanindo yang menjadi pusat pertunjukan budaya. Di halaman rumah adat besar, wisatawan dapat menyaksikan tari tortor dan alunan gondang.
Gerak tari, kostum, dan musiknya bukan sekadar hiburan, tetapi bagian dari tradisi penyambutan tamu.
Tempat ini sering dikunjungi wisatawan yang ingin melihat langsung bagaimana budaya Batak dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





