Prasasti Batu Tulis Desa Wangkal: Saksi Bisu Kejayaan Majapahit di Probolinggo

Prasasti Batu Tulis Desa Wangkal: Saksi Bisu Kejayaan Majapahit di Probolinggo

Batu Tulis Wangkal menjadi saksi bisu kejayaan Majapahit di tanah Jawa Timur-Foto Facebook.com/Sejarahyangterlupa-

BACA JUGA:Warisan Kebudayaan Majapahit yang Masih Hidup di Indonesia Modern

Ancaman Kolektor dan Hilangnya Warisan

Masalah lain yang dihadapi adalah maraknya kolektor benda kuno yang datang ke desa untuk mencari artefak peninggalan Majapahit. Mereka kerap menjanjikan uang kepada warga untuk menukar temuan bersejarah itu. 

Karena kurangnya kesadaran sejarah, banyak warga yang menjual atau membiarkan benda kuno itu diambil begitu saja. Akibatnya, sebagian besar peninggalan arkeologis dari wilayah Wangkal kini tidak diketahui keberadaannya.

Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat. Jika tidak segera diambil langkah pelestarian, maka bukan tidak mungkin jejak sejarah Majapahit di Probolinggo akan hilang tanpa bekas.

BACA JUGA:Pakaian Hitam Adat Suku Kajang: Cerminan Kesederhanaan dan Kesetaraan Hidup

Harapan untuk Pelestarian

Masyarakat Wangkal masih menyimpan harapan agar prasasti dan peninggalan lain di desa mereka mendapat perhatian dari pemerintah dan ahli sejarah. 

Mereka ingin agar situs ini dilestarikan, diteliti secara ilmiah, dan dijadikan pusat edukasi sejarah lokal. Dengan demikian, generasi muda dapat mengenal asal-usul daerahnya dan menghargai warisan nenek moyang.

“Banyak benda bersejarah yang mungkin masih tertimbun tanah. Kami ingin semuanya bisa dijaga dan ditempatkan di satu lokasi khusus agar tidak hilang,” ungkap Sahrul.

BACA JUGA:Ritual Adat Suku Kajang Ammatoa di Bulukumba: Menyatu dengan Alam dan Leluhur

Menjaga Jejak Peradaban

Prasasti Batu Tulis di Desa Wangkal bukan sekadar batu dengan ukiran kuno. Ia adalah jejak peradaban besar yang pernah berdiri megah di tanah Jawa. 

Di balik tulisan tuanya, tersimpan kisah tentang masyarakat yang hidup makmur, tentang tokoh pemberontak yang melegenda, dan tentang kebesaran Majapahit yang pernah menorehkan pengaruhnya hingga ke pelosok daerah.

Melestarikan prasasti ini bukan hanya untuk mengenang masa lalu, tetapi juga sebagai pengingat bahwa sejarah adalah bagian dari identitas bangsa. Jika tidak dijaga, maka lambat laun sejarah itu akan menghilang, meninggalkan kita tanpa akar dan tanpa cerita.(*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: