Filosofi Upacara Adat Buka Pintu di Serangyang Sarat Makna
Upacara Adat Buka Pintu adalah cerminan kearifan lokal masyarakat Banten dalam memandang pernikahan, yang mengajarkan tentang kesopanan, penghormatan, doa, serta kebersamaan keluarga. - Foto: Instagram@gse_ekayana--
BACA JUGA:Amarilis Mekar, Daya Tarik Wisata Akhir Tahun di Yogyakarta
Sementara itu, dari pihak pengantin pria biasanya ada lantunan Yalil, yaitu untaian syair berisi doa dan pujian, yang dibacakan dengan iringan tabuhan rebana.
Suara rebana yang ritmis berpadu dengan syair keagamaan menciptakan suasana religius. Lantunan ini menjadi harapan agar rumah tangga yang dibangun dipenuhi keberkahan, ketenteraman, serta dilindungi dari segala hal buruk.
Setelah lantunan selesai, kain pembatas perlahan dibuka. Inilah momen inti dari upacara Buka Pintu, ketika mempelai perempuan menghampiri suaminya dan dengan penuh hormat mencium tangannya.
Gerakan sederhana ini sarat makna, menggambarkan ketaatan, penghormatan, serta kesiapan sang istri untuk mendampingi dan menghormati suaminya sebagai pemimpin keluarga.
BACA JUGA:5 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Memicu Rambut Rontok Parah
Nilai Filosofis
Tradisi Buka Pintu bukan hanya sekadar seremonial, melainkan mengandung banyak nilai kehidupan yang masih relevan hingga saat ini, antara lain:
1. Kesetiaan dan Penghormatan
Cium tangan istri kepada suami melambangkan penghormatan, kesetiaan, serta kerelaan untuk mendukung suami dalam menjalankan peran sebagai kepala keluarga.
2. Doa dan Harapan
Lantunan Yalil yang dipanjatkan menjadi doa bersama agar rumah tangga yang baru terbentuk selalu mendapat perlindungan Tuhan Yang Maha Esa.
BACA JUGA:10 Rekomendasi Penumbuh Rambut Terbaik agar Rambut Lebih Tebal, Sehat dan Kuat
3. Kebersamaan
Upacara ini memperlihatkan bahwa pernikahan bukan hanya menyatukan dua orang, tetapi juga mempererat hubungan antar keluarga besar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




