Warisan Busana Adat Kutai yang Elegan dan Bermakna adalah Takwo Kustim

4. Perjalanan Takwo Kustim di Masa Kini

Pada masa kerajaan, Takwo Kustim sangat terbatas penggunaannya. 

Hanya kalangan bangsawan yang dapat mengenakan busana ini. 

Namun kini, masyarakat umum pun bisa mengenakannya, terutama saat melangsungkan pernikahan adat Kutai.

BACA JUGA:Smartwatch Murah dengan Fitur Lengkap dan Spesifikasi Mumpuni, Cocok untuk Semua Kebutuhan

Walaupun beberapa penyesuaian dilakukan agar sesuai dengan selera modern, ciri utama Takwo Kustim tetap dipertahankan, yaitu kain beludru hitam dan bordir emas. 

Bahkan banyak desainer lokal yang mengembangkan variasi baru agar lebih nyaman dan praktis, tanpa menghilangkan nilai tradisionalnya.

Selain pernikahan, Takwo Kustim juga sering ditampilkan dalam festival budaya, pameran busana adat, hingga pergelaran seni. 

Kehadirannya menjadi simbol identitas budaya Kutai yang terus dikenalkan kepada generasi muda dan masyarakat luas.

BACA JUGA:BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Lampung, BPBD Petakan Titik Rawan Bencana

Keunikan Dibanding Pakaian Adat Lain

Setiap pakaian adat di Indonesia memiliki keindahan tersendiri, namun Takwo Kustim menonjol karena beberapa hal berikut:

1. Sederhana tapi berkelas – desainnya tidak rumit, namun tetap memberikan kesan mewah.
2. Kombinasi warna khas – perpaduan hitam dan emas jarang ditemukan pada pakaian adat daerah lain.
3. Nilai historis – keberadaannya erat kaitannya dengan kerajaan Kutai, salah satu kerajaan tertua di Nusantara.

Dengan keunikan tersebut, Takwo Kustim layak disebut sebagai busana adat yang tidak hanya indah, tetapi juga penuh makna historis dan filosofis.

BACA JUGA:Toyota Urban Cruiser Taisor: Compact SUV Segar dengan Identitas Khas Toyota

Pentingnya Melestarikan Takwo Kustim

Sumber: