Tari Ambarang: Ekspresi Budaya dan Kreativitas Masyarakat Jawa Timur
Tari Ambarang adalah perpaduan antara tradisi dan kreativitas yang mengambil unsur dari seni Jaranan. Foto: Instagram@senijaranan--
BACA JUGA:Dengan Harga Lebih Murah dari Denza D9, Akhirnya BYD M9 Jadi Penantang Serius Toyota Voxy
Tari Ambarang diiringi oleh musik tradisional Jawa Timur yang khas. Instrumen yang digunakan antara lain gamelan, kendang, kenong, gong, dan alat musik lain yang umum dalam pertunjukan rakyat.
Musik pengiring ini tidak hanya sekadar latar suara, tetapi ikut mengatur irama dan emosi penonton.
Melodi yang dimainkan mampu menciptakan suasana yang sesuai dengan tiap bagian tari, mulai dari semangat, jenaka, hingga dramatis.
Kehadiran nyanyian tradisional juga semakin memperkuat kesan budaya lokal dalam setiap gerakan tari.
BACA JUGA:18 KPM Desa Sumberjaya Sumringah Saat Terima BLT DD Tahap Dua
Tari Ambarang bukan hanya hiburan, melainkan juga sarana untuk menyampaikan nilai-nilai sosial dan budaya.
Tarian ini menggambarkan kehidupan nyata para seniman kecil yang berjuang untuk tetap menjaga seni tradisional di tengah modernisasi.
Wadah yang dibawa penari untuk menampung uang dari penonton menjadi simbol bagaimana masyarakat kecil tetap berusaha bertahan hidup melalui seni.
Ini sekaligus menjadi pengingat bahwa seni budaya harus tetap dihargai dan tidak dianggap sebagai sesuatu yang ketinggalan zaman.
BACA JUGA:WhatsApp Uji Coba Fitur Baru, Status Bisa Menjangkau Lebih Banyak Orang
Selain itu, tari ini juga menyampaikan pesan bahwa kesenian rakyat, walaupun sering dianggap sederhana, menyimpan semangat, kreativitas, dan nilai-nilai luhur yang layak untuk dilestarikan.
Tari Ambarang adalah bentuk nyata dari perpaduan antara tradisi dan kreativitas. Mengangkat tema lokal dengan sentuhan seni pertunjukan yang menarik, tarian ini berhasil menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini.
Melalui gerakan, musik, busana, dan makna yang terkandung di dalamnya, Tari Ambarang mengajak masyarakat untuk kembali mencintai budaya sendiri.
Ia bukan hanya cermin dari kehidupan masyarakat kecil, tetapi juga simbol semangat untuk terus melestarikan warisan budaya Indonesia.(*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





