Disway Awards

Ludruk: Cerminan Suara Rakyat dalam Balutan Humor

Ludruk: Cerminan Suara Rakyat dalam Balutan Humor

Ludruk adalah warisan budaya yang menggambarkan wajah rakyat.-Foto IndonesiaKaya-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Ludruk merupakan kesenian teater tradisional khas Jawa Timur yang identik dengan kelucuan dan cerita sehari-hari. 

Berbeda dengan bentuk seni panggung keraton yang penuh aturan, ludruk justru muncul dari tengah masyarakat biasa. 

Teater ini menghadirkan pertunjukan yang mudah dimengerti, penuh dengan komedi, dan kadang menyisipkan pesan sosial yang tajam namun dibalut dengan candaan.

Ludruk lahir sebagai bentuk hiburan rakyat yang tumbuh dari kehidupan desa. Diyakini mulai dikenal sejak berabad-abad lalu, kesenian ini awalnya digunakan dalam kegiatan yang bersifat spiritual atau pengobatan tradisional, khususnya untuk anak-anak. 

BACA JUGA:Waspada Link Palsu Berkedok Pemulihan Akun DANA, Begini Cara Aman Menghindarinya

Seiring waktu, bentuknya berkembang menjadi lebih kompleks dan menarik, dengan elemen tari, musik, cerita, dan lawakan yang menyatu dalam satu panggung.

Pada masa awal, ludruk sering tampil di tanah lapang dengan alat musik tradisional sebagai pengiring. Pemain utamanya mengenakan kostum sederhana dan riasan yang mencolok. 

Tokoh-tokoh awal dalam pertunjukan ludruk dikenal karena kepiawaiannya menari sambil melontarkan syair yang menyentuh atau menyindir kehidupan sekitar.

Transformasi penting terjadi ketika bentuk pertunjukan mulai melibatkan kelompok pemain. Mereka membawakan cerita dalam bentuk dialog antar tokoh. 

BACA JUGA:Damarwulan: Seni Pertunjukan Perpaduan Tari dan Teater dari Banyuwangi

Peran-peran perempuan dalam pertunjukan juga dimainkan oleh laki-laki, yang semakin menambah daya tarik sekaligus kelucuan pertunjukan.

Tidak seperti teater modern yang memiliki naskah tetap, ludruk memberikan ruang luas untuk improvisasi. 

Para pemain bebas menambahkan guyonan, gerakan spontan, dan komentar atas situasi terkini. Hal ini membuat setiap pertunjukan ludruk terasa segar dan berbeda, meskipun tema yang diangkat sama.

Kekuatan utama ludruk bukan hanya pada alur ceritanya, tetapi juga pada kemampuan pemain dalam menciptakan suasana akrab dan menghibur. Penonton merasa seolah-olah sedang diajak bercanda oleh tetangga sendiri di panggung terbuka.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: