Tari Ambarang: Ekspresi Budaya dan Kreativitas Masyarakat Jawa Timur
Tari Ambarang adalah perpaduan antara tradisi dan kreativitas yang mengambil unsur dari seni Jaranan. Foto: Instagram@senijaranan--
BACA JUGA:BRI Dorong Desa Wisata Jadi Destinasi Unggulan Lewat Program Desa BRILiaN
1. Bagian Jaranan
Pada bagian awal, penari menampilkan gerakan khas Jaranan, dengan membawa properti kuda lumping. Gerakannya enerjik dan menggambarkan semangat yang membara, mirip dengan aksi para pemain Jaranan saat tampil di jalanan.
2. Bagian Pentul
Selanjutnya, masuk ke bagian yang lebih teatrikal. Penari mengenakan kebaya dan topeng sambil membawa selendang putih. Gerakannya lebih jenaka dan menghibur, menyampaikan sisi humor dan keakraban dari pertunjukan rakyat.
BACA JUGA:Dokumen Wajib untuk Ajukan KUR Mandiri 2025, Pinjaman Hingga Rp100 Juta, Simak Panduannya!
3. Bagian Barongan
Di akhir, tarian memasuki bagian paling dinamis, dengan penari mengenakan topeng barong dan membawa pecut.
Gerakannya menunjukkan kekuatan dan dominasi, seolah menggambarkan pertarungan antara dua kekuatan besar.
Penutup ini menjadi puncak pertunjukan yang menegangkan sekaligus memukau.
BACA JUGA:Wuling Air ev: Simbol Mobil Listrik Terdepan di Indonesia
Setiap bagian dari Tari Ambarang memiliki kostum yang khas. Penari Jaranan mengenakan pakaian berwarna cerah dengan ornamen tradisional. Kuda lumping menjadi properti wajib yang dibawa selama bagian ini.
Pada bagian Pentul, busana berubah menjadi lebih formal namun tetap atraktif, dengan balutan kebaya dan kain jarik.
Topeng digunakan untuk memperkuat karakter tokoh yang diperankan. Sementara itu, bagian Barongan menampilkan kostum dengan topeng besar menyerupai hewan mitos, lengkap dengan cambuk atau pecut sebagai pelengkap gerakan.
Semua elemen ini tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap visual, tetapi juga menjadi bagian penting dalam menyampaikan karakter dan cerita.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





