Ngejalang: Tradisi Silaturahmi dan Doa Leluhur Masyarakat Lampung Pesisir

Ngejalang: Tradisi Silaturahmi dan Doa Leluhur Masyarakat Lampung Pesisir

Tradisi Ngejalang masyarakat Lampung Pesisir Barat ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia. - Foto: Instagram@adatsikam--

BACA JUGA:4 Adat Istiadat Khas Riau yang Wajib Dilestarikan Sampai Saat ini

Warga berkumpul di kuburan untuk mengirim doa bagi arwah orang tua dan leluhur yang telah meninggal dunia. 

Mereka membawa bunga, air kembang, dan makanan sebagai bagian dari ziarah. Doa dilakukan secara bersama-sama, dipimpin oleh tokoh agama atau tetua adat. 

Kegiatan ini mencerminkan rasa hormat dan keterikatan emosional masyarakat terhadap para pendahulu mereka. 

Selain itu, Ngejalang Kubokh juga mengajarkan nilai-nilai spiritual dan moral kepada generasi muda, serta menjadi sarana edukasi mengenai pentingnya menghormati sejarah keluarga.

BACA JUGA:Kain Tenun Bumpak Seluma adalah: Warisan Budaya yang Perlu Dijaga dan Dilestarikan

Meskipun Ngejalang Pangan dan Ngejalang Kubokh berbeda dalam pelaksanaan dan lokasi kegiatan, keduanya memiliki kesamaan dalam tujuannya, yaitu mempererat silaturahmi dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. 

Tradisi tersebut menciptakan suasana kebersamaan, gotong royong, serta saling menghargai antar sesama.

Selain fungsi sosial dan spiritual, tradisi Ngejalang juga memiliki nilai budaya yang sangat tinggi. 

Dalam setiap pelaksanaan acara Ngejalang, masyarakat memperlihatkan identitas budaya mereka yang melalui busana adat, bahasa daerah, makanan khas, dan tata cara berdoa serta berziarah yang khas bagi masyarakat Lampung. 

BACA JUGA:Menghidupkan Kembali Mainang Sayang di Tengah Gempuran Budaya Moderen

Tradisi ini menjadi media untuk mentransfer nilai-nilai budaya lokal kepada generasi muda, agar mereka tetap mengenal dan menghargai jati diri budaya mereka sendiri.

Penetapan Ngejalang sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia memberikan dampak positif bagi pelestariannya. 

Status ini mendorong masyarakat dan pemerintah daerah untuk lebih serius dalam merawat dan mengembangkan tradisi ini. 

Kegiatan dokumentasi, penelitian, dan promosi mulai dilakukan agar tradisi ini dikenal lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: