Runtuhnya Kelas Menengah, Menjadi Sebuah Bom Waktu Bagi Perekonomian Indonesia

Runtuhnya Kelas Menengah, Menjadi Sebuah Bom Waktu Bagi Perekonomian Indonesia

Rusmin Abdul Gani Ketua Umum HIPTI yang juga Dewan Pembina DPP PJS.--

Sementara itu pengeluaran untuk hiburan keperluan lain seperti pesta justru mengalami peningkatan. 

BACA JUGA:Pendaftar CPNS di Pesisir Barat Bisa Gunakan Meterai Tempel

Untuk contoh, pada tahun 2024, Pengeluaran untuk makanan dan minuman mengalami penurunan menjadi 41,67% yang sebelumnya pada tahun 2014 dari 45,53%. 

Sebaliknya untuk pengeluaran hiburan justru meningkat 0,22% menjadi 0,38%.

Selanjutnya mantan Menteri Keuangan Indonesia, yaitu Bambang Brodjonegoro, mengatakan bahwa kebiasaan masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi Air Galon dan juga Air Botol juga mempengaruhi daya beli kelas menengah. 

Beliau memberikan penjelasan bahwa kebiasaan ini dapat menggerus pendapatan masyarakat secara signifikan, berbeda dengan negara maju dimana air minum sendiri diberikan secara gratis atau diperoleh dengan lebih murah melalui fasilitas publik.

BACA JUGA:Pj Gubernur Samsudin : Pembangunan Kota Baru Kita Mulai dari Masjid

Pendapat Pelaku ekonomi dan pengamat terkait menurunnya kelas menengah di Indonesia 

Menurunnya kelas menengah di Indonesia juga menjadi sorotan di kalangan para pengusaha. 

Ketua Himpunan Pengusaha Tolaki Indonesia (HIPTI) yakni Rusmin Abdul Gani, melihat hal ini sebagai sebuah indikasi melemahnya daya beli dari masyarakat. 

Beliau mengatakan, meskipun pandemi Covid 19 yang jadi faktor utama menurunnya kelas menengah, Kurangnya kebijakan juga secara khusus menyasar penguatan daya beli kelas menengah juga sangat berperan. 

BACA JUGA:Di Hadapan Presiden Jokowi, Lampung akan Kampanyekan Tuan Rumah PON 2032

Dia meminta pemerintah untuk lebih berperan agresif dalam mengimplementasikan sebuah kebijakan yang dapat meningkatkan pendapatan di sektor riil dan UMKM yang merupakan pilar utama perekonomian nasional.

Selanjutnya Kevin Abdullah Al Rasyid, selaku ketua bidang Ekonomi dan juga Kewirausahaan (EKO WIRA) DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi tenggara, memberikan pendapat terkait menurunnya kelas menengah menurut nya kurang nya edukasi dan keterampilan kewirausahaan juga berpengaruh. 

Menurut Kevin, peningkatan literasi keuangan dan pengembangan ekosistem suatu kewirausahaan yang lebih inklusif sangat berperan penting untuk menstabilkan dan memperkuat kelas menengah, terutama di kalangan generasi muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: