Anemia Pada Remaja Berbahaya? Cegah dengan Makanan Gizi Seimbang

Secara klinis penderita anemia ditandai dengan “pucat” pada muka, kelopak mata, bibir, kulit, kuku dan telapak tangan. 

Berikut tabel klasifikasi anemia menurut kelompok umur jika kamu melakukan tes laboratorium.

BACA JUGA:Lagi-Lagi, Kendaraan Terjebak Material Longsor di Jalur Liwa-Krui Hingga Timbulkan Kemacetan

Tapi kira kira apa penyebab anemia? Anemia terjadi karena berbagai sebab, seperti defisiensi besi, defisiensi asam folat, vitamin B12 dan protein. 

Tapi secara pasti ada tiga penyebab anemia, salah satunya adalah defisiensi zat gizi. Kenapa bisa gitu? 

Hal ini dikarenakan rendahnya asupan zat gizi baik hewani dan nabati yang merupakan pangan sumber zat besi yang berperan penting untuk pembuatan hemoglobin sebagai komponen dari sel darah merah/eritrosit. 

BACA JUGA:Ini Nasehat Ustadz Adi Hidayat Ketika Cobaan Hidup Terasa Berat

Zat gizi lain yang berperan penting dalam pembuatan hemoglobin antara lain asam folat dan vitamin B12.

Bagaimana pencegahan dan penanggulangannya? Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia dilakukan dengan memberikan asupan zat besi yang cukup ke dalam tubuh untuk meningkatkan pembentukan hemoglobin. 

Contohnya adalah meningkatkan asupan makanan sumber zat besi, melakukan fortifikasi bahan makanan dengan zat besi dan juga mengkonsumsi suplementasi zat besi.

Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi dengan pola makan bergizi seimbang, yang terdiri dari aneka ragam makanan, terutama sumber pangan hewani yang kaya zat besi (besi heme) dalam jumlah yang cukup sesuai dengan AKG. 

BACA JUGA:Bansos PKH Tahap I 2024 Mulai Dikirim, Ini Jadwal Pencairannya

Makanan yang kaya sumber zat besi dari hewani contohnya hati, ikan, daging dan unggas, sedangkan dari nabati yaitu sayuran berwarna hijau tua dan kacang-kacangan. 

Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus perlu mengonsumsi makanan kaya sumber vitamin C, seperti jeruk, jambu dan lain-lain.

Sumber: