Tahu vs Tempe: Siapa Juara Protein Nabati?
Tempe menonjol dalam hal protein, serat, dan probiotik, sedangkan tahu lebih ringan, rendah kalori, serta mudah diolah menjadi berbagai masakan. - Foto Freepik--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Tahu dan tempe adalah dua lauk khas Indonesia yang sudah lama menjadi bagian dari budaya makan masyarakat.
Keduanya sama-sama berbahan dasar kedelai, namun diolah dengan cara yang berbeda.
Dari segi rasa dan tekstur sudah jelas ada perbedaan, begitu pula dari sisi kandungan gizinya.
Pertanyaan yang sering muncul adalah: manakah yang lebih kaya protein, tahu atau tempe?
BACA JUGA:Efek Samping Ibuprofen yang Perlu Diwaspadai
Kandungan Protein
Jika dibandingkan secara langsung, tempe biasanya mengandung protein lebih tinggi dibandingkan tahu. Hal ini terjadi karena tempe dibuat dari biji kedelai utuh yang difermentasi, sementara tahu berasal dari sari kedelai yang digumpalkan.
Dalam 100 gram tempe, rata-rata terdapat sekitar 19 gram protein, sedangkan tahu umumnya hanya mengandung 8–10 gram protein.
Dengan kata lain, tempe lebih unggul untuk memenuhi kebutuhan protein harian, terutama bagi orang yang membutuhkan asupan besar seperti atlet, pekerja berat, atau mereka yang ingin menambah massa otot.
BACA JUGA:Cara Mengatasi Alergi Dingin Tanpa Obat Secara Alami dan Efektif
Keunggulan Tahu
Meskipun kandungan proteinnya lebih rendah, tahu memiliki kelebihan tersendiri:
- Kalori lebih rendah – Tahu cocok untuk orang yang sedang menjalani diet atau ingin menjaga berat badan.
- Tekstur lembut – Bisa diolah menjadi beragam masakan, mulai dari sup bening, tumisan, hingga gorengan renyah.
- Sumber mineral – Kandungan kalsium dan zat besi dalam tahu bermanfaat untuk kesehatan tulang serta pembentukan sel darah merah.
- Mudah dicerna – Tahu ringan untuk lambung sehingga baik dikonsumsi semua kalangan, termasuk anak-anak dan lansia.
BACA JUGA:Ketua DPRD Nilai Aksi Aliansi Lampung Melawan Berjalan Tertib dan Terhormat
Keunggulan Tempe
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





