Fakta Ini Terbukti Dalam Serangkaian Rihlah Ulama Modern saat ke Indonesia

Fakta Ini Terbukti Dalam Serangkaian Rihlah Ulama Modern saat ke Indonesia

--

BACA JUGA:Ini 5 Fakta Keluarga Habib Umar bin Hafidz

Untuk memperbaharui iman, bagi Habib Umar, Rasulullah SWT juga pernah mengajarkan agar memperbanyak kalimat Lailahaillallah. 

Saat itu, Habib Umar sambil mengajak kepada semua jamaah agar bersama-sama untuk mengucap kalimat Lailahailallah.

Tidak hanya untuk jalinan silaturahim dengan sejumlah tokoh di Indonesia, tetapi Habib Umar seperti memang memiliki hubungan yang khusus dengan Indonesia, sebab pendiri Pesantren "Dar-al Musthafa" di Yaman itu memiliki banyak santri di republik, khususnya para santri dari kalangan habaib.

Selain jalinan silaturahim dan banyaknya santri dari Indonesia, Habib Umar ini juga mengapresiasi Indonesia dengan nilai yang khusus karena para ulamanya ini dinilai memiliki jalan tasawuf ala Ahlussunnah waljamaah (Aswaja) serta salah satu dari empat mazhab yang betul (Imam Syafi'i), yang mana jalan mendekatkan diri terhadap Allah SWT.

BACA JUGA: Bersama Habib Umar bin Hafidz, Lautan Manusia di Gresik Menggelar Doa untuk Jawa Timur dan Indonesia

Bagi Habib Umar, semua ini berlaku di Indonesia bukan hanya baru kemarin ini, tetapi abad demi abad para sahabat dan Wali Songo hingga ke masa sekarang ini. 

Karena itu, Ia meminta jamaah agar memohon kepada Allah, semoga Allah dapat menyempurnakan nikmat-Nya kepada kita, khususnya seluruh masyarat Indonesia.

Nilai yang ada dalam pesan damai, toleransi, dan cinta kasih, yang landasannya ajaran Islam sejatinya itulah yang tidak jauh berbeda dengan dakwah Habib Umar yang sudah dilakukan selama ini, diharapkan dapat memberikan penguatan untuk perkembangan spiritual, keberagaman di Indonesia.

Bagi Habib Umar, ilmu tidak bermanfaat dan tidak barokah maka akan membahayakan manusianya, dimana justru menjauhkan diri dari Allah SWT. 

BACA JUGA:Rasa Memiliki, Pekon Pagar Dewa Tambal Jalan Poros Kecamatan Secara Swadaya

Maka, Bila mencari ilmu untuk riya (tidak ikhlas) atau ujub (membanggakan diri), seperti berdebat dengan orang bodoh, bersaing dengan ulama alim, mencari popularitas di kalangan manusia, mencari harta, mencari kekuasaan, dan caci maki, itu maka akan dekat sangat dengan kebodohan dan jauh dari aroma surga.

Selain ikhlas bukan untuk membanggakan diri, Habib Umar juga ini menilai ikhtiar memadukan ilmu dengan wirid (bacaan zikir, membaca bacaan Alqur’an, shalat malam, shalat witir, shalat dhuha, dan wirid lainnya, sudah menjadi kebiasaaan atau tradisi masyarakat Indonesia), maka ini akan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Bahkan, ada seorang non-Muslim menjadi muallaf dengan minta untuk dibimbing langsung oleh Habib Umar yang juga mengakui bahwa keilmuan dan akhlak Habib Umar ini sangat luar biasa.

Pria ini diberi nama Abu Bakar oleh Habib Umar mengaku merasa tersentuh dengan ceramah Habib Umar yang membahas kuasa Allah SWT beserta kedamaian, keindahan Islam, sehingga saat acara itu selesai, dirinya langsung ingin menemui Habib Umar untuk dibimbing agar masuk Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: