Selami Berbagai Persoalan Petani, Mahasiswa KKN Unila Adakan Diskusi Pertanian

Selami Berbagai Persoalan Petani, Mahasiswa KKN Unila Adakan Diskusi Pertanian

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Untuk menyelami berbagai persoalan petani, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung di Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat melaksanakan kegiatan diskusi pertanian bersama gabungan kelompok tani di wilayah setempat. 

Sektor pertanian turut menjadi perhatian pada program kerja mahasiswa KKN di wilayah setempat karena sebagian besar masyarakat di kecamatan Batubrak menyandarkan hidup pada kegiatan usaha pertanian. 

BACA JUGA:Pertama di Lambar, Telah Berdiri TK Muslimat NU

Koordinator KKN kecamatan Batubrak, Khairil Akbar menuturkan di tengah persoalan yang ada Mahasiswa KKN Unila membuka sebuah forum diskusi intelektual untuk menyerap berbagai persoalan yang dihadapi petani sekaligus merumuskan berbagai solusi. 

“Kegiatan ini adalah wujud implementasi dari Tri Dharma perguruan tinggi yang salah satunya ialah pengabdian. Sehingga Kami mahasiswa Unila yang ditugaskan KKN di Kecamatan Batubrak sepakat untuk memprakarsai sebuah agenda bersama sekecamatan yang sifatnya  bukan hanya sekedar agenda sportifitas yang tujuan nya hanya silaturahmi antar masyarakat melainkan sebuah agenda yang sifatnya solutif dalam permasalahan yang dominan di lokasi kami,” ujarnya.

BACA JUGA:Fahrizal Sampaikan 6 Kebijakan yang akan Dilaksanakan Pemprov Lampung 2023

Menurutnya, persoalan pertanian merupakan hal penting yang harus diformulasikan solusinya. Sebab sebagian besar masyarakat kecamatan Batubrak menyandarkan hidupnya di lahan pertanian maupun perkebunan. 

“Tema yang kami usung dalam diskusi ini ialah Penguatan Efektivitas Pengolahan Lahan guna Terwujudnya potensi komoditas perkebunan lokal yang optimal. Selain bertujuan untuk menghimpun persoalan yang ada di antara petani dengan tema tersebut, kami berusaha untuk memberikan wawasan lebih terkait mayoritas tanaman yang ada di lahan masyarakat Batubrak, yaitu Kopi, kates cabe dan lain sebagainya dengan mengundang lembaga pemerintah yaitu Dinas Perkebunan dan Peternakan dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura yang diharapkan masyarakat bisa menjadi lebih meningkatkan wawasan terkait upaya peningkatan produktivitas hasil panen mereka,” jelasnya.

BACA JUGA:Tak Kunjung Terealisasi, Masyarakat Suoh Tagih Janji Pemkab

Dari hasil diskusi tersebut, terusnya para petani mengeluhkan terkait sulitnya mendapatkan pupuk subsidi dari pemerintah. Hal itu disebabkan oleh jumlah pupuk yang didistribusikan di Lampung Barat jumlahnya tidak sebanding dengan luas lahan pertanian yang ada. 

“Sehingga hal ini mengakibatkan banyak masyarakat yang tidak merawat tanamannya dan terjadilah penurunan produksi kopi sebagai komoditas andalan di Lampung Barat menurun,” imbuhnya.

BACA JUGA:Kasus Stunting di Suoh Masih 157

Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan diskusi, Ghraito Arip menambahkan bahwa usai digelarnya diskusi ini outputnya ialah para petani Kecamatan Batubrak bisa mendapatkan pupuk subsidi secara merata sehingga meningkatkan produktivitas hasil panen bisa meningkat dan citra Lambar sebagai Kopi Tourism bisa terjaga dengan baik. 

“Jangan sampai masyarakat yang telah letih merawat kebunnya dari waktu ke waktu akan tetapi hasil dari apa yang telah mereka upayakan nyatanya tidak sebanding dengan keringat yang telah menetes di tanah kebun mereka,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: