Camat Sumberjaya Kunjungi SDN 1 Sindangpagar, Pastikan Kabar Upaya Penculikan Siswa
--
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kamis (8/9) Camat Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat Agus Hadi Purnama, S.Ip melakukan kunjungan di SD Negeri 1 Sindangpagar, guna memastikan informasi adanya upaya penculikan siswa di sekolah itu yang terjadi, Rabu (7/9).
Kunjungan oleh camat bersama beberapa kasi, Koordinator Kecamatan (Korcam) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Suhadi, S.Pd, Sekjen Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Lambar, Jefri Ardiansyah disambut kepala SDN setempat Rahman Nasir S.Pdi., dan beberapa dewan guru.
Camat Agus mengatakan, kedatangan tim ke sekolah tersebut sebagai bentuk kepedulian sekaligus memberikan himbauan kepada pihak sekolah untuk lebih meningkatkan kewaspadaan sebagai upaya pencegahan terhadap hal yang tidak diinginkan.Sebagaimana informasi yang diterima.
Lanjut Agus Hadi Purnama, kunjungan tersebut juga dalam rangka silaturahmi dan menyerap aspirasi sekolah, terkait kendala yang berimbas terganggunya keamanan dan kenyamanan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) contoh belum ada pagar dan pintu gerbang agar mengajukan permohonan pada saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
BACA JUGA:Tim Tanggamus Ditarget Masuk Lima Besar di Porprov
Dia juga menghimbau agar orang tua / wali murid terus pantau, bahkan mendampingi anak masing-masing ketika hendak ke sekolah maupun pas pulang.
"Saya berharap kepada guru dan orang tua terus mengedukasi putra putri masing-masing agar menghindari hal yang bakal membahayakan seperti menghindari orang yang tidak dikenal, dan lain sebagainya," kata dia.
Sementara diceritakan Kepala Sekolah Rahman Nasir bersama Guru Elis Supani, kronologis indikasi kejadian tersebut bermula dari salah satu siswi kelas V yang hendak menuju sekolah menggunakan motor dibuntuti oleh seorang lelaki yang tidak dikenal hingga sampai di sekolah sekitar pukul 06.40 Wib.
"Karena si anak sudah merasa dibuntuti dia lekas masuk ke dalam kelas. Namun pemuda yang tidak dikenal tersebut mengikuti hingga dalam kelas. Setibanya di ruangan oknum tersebut duduk di sebelahnya dan meraba androk sampai memasukkan tangan ke arah kemaluannya, tetapi karena anak itu meronta dan siswa mulai berdatangan si pemuda keluar, dan sempat berpapasan dengan ibu Elis," kata Rohman meneruskan keterangan dari siswa.
BACA JUGA:Tolak Kenaikan Harga BBM, Aliansi Cipayung Plus Geruduk Gedung DPRD Bandarlampung
Terus Rohman, setibanya di sekitaran gerbang sekolahan oknum tersebut menepuk lengan salah satu siswi, dan mengajak siswi tersebut ikut. "Setelah ditepuk lengannya si anak langsung mengikuti perintah oknum tersebut yang minta tolong kepada si anak karena ada saudaranya yang juga siswa di sekolah tersebut tidak mau sekolah," ungkapnya.
Akan tetapi, ditengah perjalanan si anak justru dibawa ke gubuk reyot yang tidak ada penghuninya. Nah di saat hendak ke gubuk si anak baru tersadar dan merasa ada kejanggalan sehingga lari ke pinggir jalan sambil menangis.
Rekaman CCTV terkait upaya penculikan salah satu siswa di SDN 1 Sindangpagar--
Beruntung saat di pinggir jalan ada orang tua siswa yang juga mengantar anak melintas dan memberikan tumpangan kepada siswi tersebut.
Orang tua yang baik hati tersebut mengetahui jika rumah si siswi tersebut berada di desa sebelah yakni Sukajaya tetapi dia justru dilihat berada di pinggir jalan di daerah Batuan ke arah Kecamatan Pagardewa.
"Kejadian ini juga sudah kami laporkan ke aparat kepolisian melalui petugas Bhabinkamtibmas, " kata kepsek.
BACA JUGA:Aksi Massa Tolak Kenaikan Harga BBM di Depan Kantor Gubernur, Ojol : Bagaimana Nasib Kami Pak?
Ibu Guru Elis membenarkan berpapasan dengan oknum tersebut, tetapi pihaknya tidak menaruh curiga karena mengira orang itu, orang tua atau saudara siswa yang biasa menghantarkan siswa sekolah.
"Pagi saat akan masuk jam sekolah memang saya berpapasan dengan salah satu orang yang tidak saya kenal tetapi saya tidak berpikiran lain-lain karena memang setiap hari banyak orang tua yang mengantarkan anak ke sekolah, " tambahnya.
Sekjen LPAI Lambar Jefri Ardiansyah menyebutkan kejadian ini akan dipelajari lebih lanjut dan akan dikoordinasikan dengan dinas berkompeten. "Atas kejadian ini kami mencoba akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan jika memang nanti ada traumatis kepada kedua siswi, kita berikan pendampingan psikologis," jelasnya.
Sementara diketahui berdasarkan rekaman CCTV balai pekon, Pekon Sindangpagar. Memang terekam seorang pemuda saat menggonceng siswi yang dibawa dari lingkungan sekolah ke arah Sebatuan sebagaimana keterangan pihak sekolah.
Terpisah Kompol Ery Hafri, S.H, M.H., Wakapolsek AKP Jauhari, Panit 1 Reskrim Ipda Mahmudi, S.H., menegaskan belum menerima laporan baik dari pihak sekolah maupun orang tua siswa terkait kejadian itu.
"Tentu kita akan melakukan upaya penyelidikan terkait informasi tersebut. Namun sebagai dasarnya kita juga minta laporan dari orang tua siswa maupun pihak sekolah," tandas Mahmudi. (rin/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: