Politisi Demokrat Ini Tak Percaya 1.025 Orang Meninggal di Tahun 2021
--
LAMPUNG BARAT, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lampung Barat, pada tahun 2021 ada 1.025 orang warga Lambar yang meninggal dunia.
Data ini sesuai dengan jumlah santunan kematian yang diberikan Dinsos Lambar.
Terkait penyajian data tersebut, politisi Partai Demokrat yang tergabung dalam Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lambar Lina Marlina merasa tidak percaya, karena itu ia meminta Dinsos untuk menyajikan data by name by address dari 1.025 orang yang meninggal di tahun 2021 tersebut.
"Saya merasa tidak percaya jika tahun 2021 lalu ada 1.025 orang warga Lambar yang meninggal, terkecuali karena memang ada wabah," ungkap Lina Marlina, saat rapat kerja Banggar dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkab Lambar, di ruang Sidang Marghasana DPRD setempat, Selasa (28/6).
BACA JUGA:Dari Rp210 Miliar untuk Gaji di Satuan Pendidikan, Rp172 Juta Tidak Terserap
Ia juga merasa janggal, lantaran penyerapan santunan kematian hampir sama dengan alokasi yang disiapkan Dinsos Lambar.
"Itu terserap habis, sehingga saya menjadi salah satu orang yang tidak percaya, karena itu saya minta diberikan data by name by adress, karena nanti akan kelihatan," kata Lina Marlina, yang juga diamini Wakil Ketua II Erwansyah, agar Dinsos bisa menyajikan data agar itu bisa dibedah secara bersama-sama.
BACA JUGA:Anggaran Tiap Satuan Kerja di Lambar Masih 'Jomplang'
Sementara itu, Sekretaris Dinsos Lambar Agustina Handayani didampingi Kabid Jaminan Sosial Ferri Istanto mengungkapkan, selama tahun 2021 santunan kematian telah terserap, untuk data akan disajikan pada pembahasan selanjutnya.
Kemudian, ia membeberkan bahwa tahun anggaran 2021 Dinsos Lambar memiliki lima program, 15 kegiatan dan 46 sub-kegiatan, jumlah anggaran yang dikelola Rp10,2 Miliar dengan realisasi Rp9,7 miliar atau realisasinya, 95,51%.
"Untuk programnya antara lain penunjang urusan pemerintah kabupaten kota, Rp3 miliar lebih. Untuk sub kegiatan, kita melakukan rehabilitasi terhadap ODGJ, anggaran Rp169 juta lebih dengan jumlah sebanyak 15 orang, kemudian penyediaan alat bantu kursi roda sebanyak 15 unit dan pemberian bantuan kepada kelompok penyandang cacat," imbuhnya. (nop/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: