Petani Mulai Tinggalkan Penggunaan Herbisida

Petani Mulai Tinggalkan Penggunaan Herbisida

Medialampung.co.id – Sebagian besar petani di wilayah Kecamatan Batubrak, Belalau, Batuketulis hingga Sekincau, Kabupaten Lampung Barat kini mulai meninggalkan penggunaan herbisida untuk membasmi rumput.

Sehingga, para petani di wilayah itu kini lebih memilih menerapkan sistem gotong royong untuk membersihkan rumput atau dikenal dengan isitlah “Blenan”.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Agustanto Basmar, mengatakan upaya pengurangan penggunaan herbisida kini perlahan mulai diterapkan oleh sebagaian besar petani, terutama di empat kecamatan itu.

Sehingga kini ia memastikan kondisi tanaman dan kultur tanah di lahan petani wilayah itu nampak sumbur.

“Jika petani masih bergantung dengan penggunaan herbisida atau racun rumput untuk menangani gulma pada tanaman jangan berharap akan meningkatkan produksi secara maksimal,” terang Agustanto Basmar.

Ia menjelaskan pembersihan rumput menggunakan racun atau herbisida itu akan merugikan petani itu sendiri pada jangka panjang. Sebab, penggunaan herbisida akan berdampak buruk bagi kesuburan tanah maupun tanaman.

“Saat herbisida diberikan pada rumput, tanaman kopi di sekitarnya juga akan ikut sakit karena ikut terdampak. Bahkan, penggunaan herbisida yang terus-menerus juga bisa berdampak kepada kesehatan manusia,” imbuhnya.

Ia menilai apabila pengendalian gulma selalu menggunakan racun, lama-kelamaan unsur hara dalam tanah akan rusak yang juga akan mengakibatkan tanaman menjadi tidak dapat tumbuh dengan baik.

Bahkan, tanaman lama-kelamaan akan menjadi kerdil sehingga produksinya juga akan turut berpengaruh. Karena itu, ia menegaskan kepada para petani agar segera meninggalkan penggunaan herbisida.

“Bagi petani yang masih ingin memakai herbisida, penggunaanya haruslah bijak. Penggunaan racun rumput yang secara terus-menerus akan membuat tanah menjadi gersang karena sumber penyubur alami tanah juga ikut mati dan akibatnya tanaman menjadi rusak,” kata dia.

Kedepan, lanjutnya, pihaknya akan terus menyambangi para petani untuk melakukan sosialisasi tentang bahaya dan dampak herbisida. Sosialisasi akan melibatkan eksportir, terutama tentang bagaimana standar kopi eksportir dan produksi kopi yang dinyatakan aman konsumsi dan lain sebagainya.

“Lebih baik membersihkan rumput secara manual. Selain itu, akan lebih baik jika dibabat menggunakan mesin potong rumput. Sama seperti yang sudah di galakan sejumlah kelompok petani di beberapa wilayah kecamatan,” pungkasnya.(edi/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: