Pembangunan Jembatan dan Jalan Airringkih Diprediksi Telan Dana Rp 2 Miliar

Pembangunan Jembatan dan Jalan Airringkih Diprediksi Telan Dana Rp 2 Miliar

Medialampung.co.id - Pihak ketiga (konsultan), Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Lampung Barat, melakukan pengukuran awal, rencana pembangunan jembatan sungai Airringkih, Pekon Puramekar, Kecamatan Gedungsurian, Selasa (16/2).

Pengukuran itu sebagai respon Pemkab Lampung Barat, atas usulan pembangunan jembatan Airringkih yang kerap banjir akibat tidak maksimalnya badan sungai yang memotong badan jalan setempat.

Kabid Bina Marga Robert Putra, S.T, M.T mendampingi Kadis Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Ir. Sudarto menyampaikan, konsultan melakukan upaya pendahuluan berupa pengukuran perencanaan awal. Dan proses pengukuran itu nantinya masih akan dilanjutkan lebih detail hingga masa pembangunan.

"Pembangunan jembatan Airringkih ini harus melalui perencanaan yang matang, karena dalam pengerjaannya bukan saja pada struktur jembatan tapi juga perlu dilakukan penambahan (naik) badan jalan yang kondisinya juga rendah," terangnya.

Diulasnya, usulan pembangunan jalur itu masuk Pokok Pikiran Fraksi terkait DPRD Lambar. Namun karena anggaran yang tidak memadai tahun ini, dampak Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), sehingga pembangunan ditarget baru dapat realisasi Tahun Anggaran 2022.

"Pembangunan jembatan Airringkih berikut menaikan badan jalan diperkirakan menelan anggaran Dua Miliar," terangnya. 

Pada kesempatan itu, selain menjelaskan terkait rencana pembangunan jembatan Airringkih tersebut, Robert juga menyampaikan.

Tahun ini akan ada pemeliharaan badan jalan secara periodik. Segmen satu di ruas jalan kabupaten Pekon Mutaralam, Gunungterang, Kecamatan Airhitam. Segmen dua Gedungsurian ke Bungin, Kecamatan Gedungsurian.

"Untuk pemeliharaan dua segmen tersebut dana yang telah ada dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Rp390 juta. Namun hal itu bisa saja berubah jika harus ada pemangkasan anggaran (refocusing anggaran) dampak Covid-19," sebut pihaknya. 

Rencana tersebut mendapat tanggapan dari Peratin Puramekar Anderi, disebutkannya dengan mulai dilakukannya pengukuran artinya 50 persen harapan pengguna jalan untuk perbaikan sudah direspon pemerintah.

"Kita tetap bersyukur dan bersabar, serta melakukan upaya pemeliharaan jembatan yang ada saat ini hingga tibanya masa pembangunan 2022, dan semoga juga ada kebijakan lain pemerintah dapat merealisasikan pembangunan tahun ini," tandasnya. (r1n/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: