Cabai Merah Keriting 'Merajai' Harga Komoditas Hortikultura

Cabai Merah Keriting 'Merajai' Harga Komoditas Hortikultura

Medialampung.co.id - Sebagai daerah penghasil komoditas hortikultura, petani di Kabupaten Lampung Barat saat ini tengah diuntungkan dengan harga jual yang cukup tinggi.  Harga berbagai jenis hortikultura meningkat signifikan, bahkan cabai merah keriting kini merajai harga jual dari sejumlah komoditas hortikultura yang ada.

Di tingkat petani, untuk cabai merah keriting saat ini dijual dengan harga Rp80.000/kg, cabai rawit Rp35.000/kg, cabai mulsa Rp40.000/kg, cabai padang Rp30.000/kg. Sementara untuk komoditas lain seperti kol Rp6.000/kg, ketela madu Rp17.000/kg. Hanya saja ada jenis hortikultura yang harga jualnya turun, seperti tomat saat ini hanya Rp1.500/kg, seledri Rp7.000/kg, sawi putih Rp1.000/kg.

Frans Moro Pemilik Kios Sayur CV. Uda Sayang di Pekon Hanakau Kecamatan Sukau mengungkapkan, kenaikan harga jual cabai di tingkat petani terjadi sejak sebulan lalu, bahkan untuk jenis cabai mulsa saja sempat di angka Rp60.000/kg, dan saat ini mengalami penurunan sekitar Rp20-30.000/kg. 

"Permintaan di luar daerah cukup tinggi sementara jumlah petani yang menanam cabai hanya sedikit, bahkan petani yang menanam cabai keriting sangat sedikit," ungkap Frans Moro. 

Menurut dia, minimnya jumlah petani yang menanam cabai, itu karena petani masih trauma akibat merugi cukup besar pada akibat harga jual pada bulan Maret 2020 yang anjlok atau bersamaan pada awal munculnya pandemi Covid-19, bahkan hampir semua jenis sayur-mayur tidak laku dijual akibat kebijakan pembatasan dari sejumlah daerah yang biasanya menjadi tujuan pemasaran utama. 

"Kenaikan harga jual yang terjadi saat ini tentunya sangat menguntungkan petani, sayangnya tidak banyak petani yang menanam cabai yang menjadi jenis hortikultura yang memiliki nilai jual tinggi saat ini, " bebernya. 

Sementara itu, Yudi salah seorang petani hortikultura di Pekon Sukarami Kecamatan Bakikbukit mengaku bersyukur harga jual cabai saat ini cukup menguntungkan petani, bahkan ia berharap harga jual cabai bisa terus meningkat. 

"Alhamdulillah, harga sekarang lumayan, kebetulan tanaman cabai saya saat ini sudah memasuki masa panen, dan petani yang menanam cabai sangat sedikit, jadi semoga harganya bisa terus meningkat," ujarnya. 

Dilain pihak Kabid Hortikultura DTPH Lambar Patoni mengungkapkan, fluktuasi harga jual komoditas hortikultura biasa terjadi. Jumlah panen yang banyak akan cenderung membuat harga menurun, sebaliknya jika jumlah panen sedikit maka harga akan berpengaruh terhadap meningkatnya harga jual. 

"Alhamdulillah kerja keras petani hortikultura dalam meningkatkan produksi komoditi hortikultura selama ini membuahkan hasil dan terbayar dengan harga jual yang tinggi. Kebetulan jumlah petani hortikultura di Lambar hanya sedikit yang menanam cabai, sementara permintaan pasar tinggi, yang tentunya itu akan menguntungkan petani yang menanam komoditas tersebut," ujarnya. 

Karena itu, pihaknya mengimbau kepada petani untuk tidak menanam jenis yang sama, dan harus lebih jeli memilih jenis yang akan ditanam dengan melihat peluang pemasaran pada saat panen berlangsung.

"Jangan sampai karena saat ini harga jual cabai tinggi, petani semuanya menanam cabai, karena belum tentu saat panen, namun petani harus pintar membaca peluang," kata dia. (nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: