Bentengi Diri Kaula Muda dari Paham Radikalisme-Terorisme dengan Asik Bang 

Bentengi Diri Kaula Muda dari Paham Radikalisme-Terorisme dengan Asik Bang 

Medialampung.co.id - Salah satu upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat umum juga kaula muda khususnya, guna membentengi diri agar lebih waspada terhadap paham radikalisme dan terorisme.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung menyelenggarakan Aksi Musik Anak Bangsa (Asik Bang) di Hotel Urban Style by Front One, Kabupaten Pringsewu, Kamis (8/4).

Sub Koordinator Pengamanan Lingkungan Bidang Pemerintahan BNPT, Andityas Pranowo mengatakan program BNPT selalu bersinergi dan memberi pemahaman membentengi kalangan masyarakat khususnya kaula muda dari bahaya radikalisme dan terorisme.

Ia juga mengingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terorisme karena dapat mengganggu kestabilan keamanan nasional.

"Kegiatan ini sebagai langkah nyata BNPT dalam membentengi anak muda dari paham radikalisme dan terorisme di Provinsi Lampung," ungkapnya. 

"Anak muda juga harus mewaspadai informasi di internet, karena telah dipakai untuk menyebarkan paham terorisme sekaligus menjadi alat propaganda oleh teroris dalam merekrut anggota," sambungnya. 

Sementara Ketua FKPT Lampung Drs. Muhammad Firsada, M.Si., menambahkan sangat mendukung dengan adanya kegiatan tersebut. Apa lagi untuk kaula muda salah satu media untuk memberikan paham terkait bahaya paham Radikalisme melalui seni musik. 

"Jadi untuk kaula muda salah satu kita menyentuh melalui seni musik ini, tidak bisa diberikan langsung tetapi dengan lomba musik agar mereka berkreasi," ungkapnya. 

"Jadi aliran-aliran radikalisme bisa dicegah melalui kegiatan-kegiatan berkreasi seperti ini," kata dia.

Ia mengatakan untuk FKPT merupakan forum pencegahan radikalisme. Lampung wilayah yang luas dan masyarakat dari daerah lain bisa masuk ke Lampung yang juga merupakan transit antar pulau. 

"Jadi Sasaran kita kaula muda yang belum terpapar dan mencegah untuk tidak terpapar, kita bersama aparat Kesbangpol Provinsi dan Kabupaten/Kota akan turun ke Kampus maupun sekolah-sekolah untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan Pancasila," terangnya. 

Lanjutnya selama pandemi Covid-19 semua menurun termasuk dalam menyanyikan lagu Kebangsaan.

"Semua sibuk kepada medsos, akan bahaya jika belajar dari medsos dan bisa masuk ke radikalisme. Ini yang kita lakukan pencegahan seperti musik dan juga memberikan konten-konten guna menghindari paham radikalisme tersebut," terangnya. 

Disisi lain Kepala Bidang media dan hukum FKPT Lampung H. Ardiansyah, S.H, C.M., juga menambahkan akan terus melakukan kampanye terhadap masyarakat terkait bahaya paham radikalisme melalui berbagai komunitas. 

"Jadi semua lini akan menjadi sasaran kita untuk melakukan pembinaan-pembinaan dan memberikan wawasan kebangsaan,” kata Ardiansyah. 

"Nanti banyak seperti melalui seni tari, musik dan lainnya. Tetapi sekarang kita angkat melalui musik karena selama pandemi mereka nyaris tidak berekspresi. jadi mereka berekspresi dan akan terus kita rangkul," tambah Chairman Radar Lampung Group tersebut. 

Tak kalah menarik dalam acara Asik Bang tersebut, yakni saat salah satu peserta bernama Ghoniyun Harith, putra dari pasutri (pasangan suami istri) Agus S dan Hesti Purnami yang berusia 11 tahun duduk dibangku kelas 5 SD Muhammadiyah Pringsewu dengan lincah memainkan drummer. 

Agus mengatakan putranya suka bermain drummer bermula rumahnya berada di dekat masjid. 

"Di umur 5 tahun. Jadi setiap anak-anak di masjid pecinta sholawat hadrohan anak saya pengen kesitu jika tidak dituruti dia akan marah," ungkapnya. 

Di masjid pun Ghoniyun diberikan alat dari para pecinta sholawat tersebut. 

"Berjalannya waktu perabotan dapur ibunya pun dia jadiin sebagai alat musik berlangsung hingga dia masuk TK," terangnya. 

Setelah saya melihat kemampuan nya tersebut lanjut Agus, ia pun membelikan putranya alat musik tamtam. 

Hingga dia duduk dibangku kelas 1 sekolah dasar (SD) dia pun ingin mengikuti band karena memang di sekolahnya ada ekstrakurikuler band. 

"Bahkan saya bilang ke dia. Belum ada kelas 1 yang mengikuti band. Namun dia tetap memaksa, singkat cerita saya ketemu gurunya untuk memasukan Ghoniyun sebagai drummer dan hasilnya terus membaik," kata Agus. 

Ghoniyun tersebut berkreasi hingga kelas 2 SD dia bertemu dengan alumni sekolahnya yang sama hobi, yaitu musisi. 

"Hingga terus mencoba dan jadi club, akur. Kemudian terus berpentas selain bimbingan guru nya di sekolah. Kemudian tertumbur pandemi," katanya. 

Ia mengaku kegiatan hari persiapan serba kilat persiapan belum maksimal karena memang saat pandemi latihan jarang dilakukan. 

"Tapi begitu tau mau acara kita latihan walaupun belum maksimal namun kita ikut memeriahkan dan menambah pengalaman dengan hal-hal positif. Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir anak-anak bangsa terus berkreasi dengan hal-hal positif dan jauh dari paham-paham Radikalisme," pungkasnya. (ded/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: