Terus Gelar Aksi, Triga Lampung Desak Presiden Segera Perintahkan Pengukuran Ulang HGU PT SGC
Konflik agraria Lampung memanas, massa tuntut Presiden segera beri solusi lewat pengukuran ulang.--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Ratusan aktivis dari Lampung yang tergabung dalam organisasi Triga Lampung terus melanjutkan aksi demonstrasi di Jakarta sejak Senin, 25 Agustus 2025.
Mereka mendesak pemerintah untuk segera melakukan pengukuran ulang Hak Guna Usaha (HGU) PT Sugar Group Companies (SGC) dan menuntut Presiden Prabowo Subianto mencopot Menteri ATR/BPN Nusron Wahid.
Pada Rabu, 27 Agustus 2025, massa kembali menggelar aksi di depan Kantor Kementerian ATR/BPN sebelum long march menuju Istana Negara.
Dalam perjalanan, mereka berteriak lantang dengan seruan “Ukur ulang HGU PT SGC, copot Nusron Wahid!”.
BACA JUGA:Plt Inspektur Janji Tinjau Proyek Lapen Desa Gedung Ketapang yang Diduga Asal Jadi
Ketua DPP Akar Lampung, Indra Musta’in, menilai Kementerian ATR/BPN gagal menunjukkan sikap pro terhadap rakyat kecil.
“Hingga hari ini, Kementerian ATR/BPN tidak mengambil langkah konkret dan abai pada kepentingan rakyat,” tegas Indra.
Pernyataan serupa diungkapkan oleh Suadi Romli, Ketua DPP Pematank. Dia menyoroti konflik agraria yang berkelanjutan antara masyarakat dan PT SGC yang menyebabkan penderitaan masyarakat Lampung semakin dalam.
“Perampasan tanah, kriminalisasi petani, hingga intimidasi terhadap warga yang mempertahankan haknya masih terus terjadi,” ujarnya.
BACA JUGA:Upacara Adat Ngolotkuen: Tradisi Lamaran dari Banten yang Sarat Makna
Sementara itu, Sudirman Dewa, Ketua DPP Keramat Lampung, menilai kementerian justru memperburuk konflik tersebut dengan sikap abai.
“Daripada melindungi masyarakat, mereka malah memperparah situasi. Jika Menteri Nusron Wahid tak mampu menyelesaikan masalah ini, sebaiknya mundur dari jabatan,” tegas Sudirman.
Setelah menyampaikan orasi di depan Kementerian ATR/BPN, massa bergerak menuju Silang Tiga Monas sebagai simbol jantung negara. Koordinator aksi, Rian Bima Sakti, menyerukan agar Presiden turun tangan secara langsung.
“Kami datang bukan sekadar berteriak, ini adalah suara rakyat yang terluka akibat perampasan oleh oligarki. Ukur ulang HGU sekarang agar tanah rakyat bisa dikembalikan dan ditanami lagi. Tegakkan keadilan dan kedaulatan!” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




