Lampung Targetkan Jadi Garda Terdepan Ketahanan Pangan Nasional
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, saat menghadiri Panen Raya dan Tanam Padi Musim Tanam Ketiga di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui program kolaboratif bersama Kejaksaan dan pemerintah daerah.
Komitmen ini disampaikan Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, saat menghadiri Panen Raya dan Tanam Padi Musim Tanam Ketiga di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Kamis 14 Agustus 2025.
Acara yang digelar di lahan binaan Kejaksaan Negeri Lampung Tengah ini turut dihadiri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi H. Yandri Susanto; Jaksa Agung Muda Intelijen Prof. Dr. Reda Mantovani; Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung Danang Suryo Wibowo; Bupati Lampung Tengah dr. H. Ardito Wijaya; unsur Forkopimda; serta ratusan petani.
Gubernur Mirza mengungkapkan, 67 persen masyarakat Lampung menggantungkan hidup dari pertanian, khususnya padi, jagung, dan singkong.
BACA JUGA:Disway Group Tunjuk Mashudi Jadi Direktur Pemberitaan dan Jaringan, Siap Perkuat Strategi Nasional
Namun, selama puluhan tahun, petani belum menikmati pendapatan optimal akibat harga jual rendah, sulitnya akses pupuk, serta keterbatasan modal dan teknologi.
“Kebijakan Presiden Prabowo menetapkan harga gabah minimal Rp6.500 per kilogram menjadi angin segar bagi petani. Dengan kenaikan harga ini, pendapatan bisa melampaui Upah Minimum Regional, sehingga anak petani dapat bersekolah, membeli pupuk, dan memperbaiki taraf hidup,” ujarnya.
Pemprov Lampung mendukung penuh kebijakan tersebut dengan mengawal proses dari hulu hingga hilir—mulai dari penyediaan bibit, pendampingan modal, hingga penyerapan hasil panen.
Kolaborasi dengan Kejaksaan melalui program Petani Mitra Adhyaksa dinilai efektif menekan kemiskinan dan kriminalitas berbasis ekonomi di desa.
BACA JUGA:Huawei Watch GT 5, Smartwatch Terjangkau dengan Teknologi Kesehatan Modern
Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya melaporkan, panen musim kedua tahun ini mencakup lebih dari 4.000 hektare lahan dengan produksi 28,68 ton. Setelah panen, 2.000 hektare akan kembali ditanami.
Program ini disertai bantuan sarana pertanian seperti traktor, combine harvester, pompa air, dan 50 ton benih padi.
Sementara itu, Jaksa Agung Muda Intelijen Prof. Reda Mantovani menyebut Kejaksaan fokus pada tiga hal untuk mendukung petani: pendampingan hukum agar terlindung dari mafia pupuk dan sengketa lahan, penguatan akses teknologi dan pemasaran digital, serta pembangunan ekosistem pertanian berkelanjutan.
“Kami ingin manfaat program ini benar-benar dirasakan petani, bukan sekadar tertulis di atas kertas. Pertanian adalah kekuatan bangsa, dan petani adalah pahlawan kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





