Jejak Kejayaan dan Peninggalan Kerajaan Demak
Piring Campa adalah Dekorasi porselen dari Campa, hadiah dari ibu Raden Fatah. -Foto Instagram@krjelajahsejarah-
BACA JUGA:Remaja Usia 13 Tahun Kini Bisa Punya Akun DANA Premium Mini, Begini Mekanisme dan Aturan Lengkapnya
4. Sunan Prawoto (1546–1547)
Putra Sultan Trenggono ini memerintah dalam masa yang tidak stabil. Perselisihan keluarga dan berbagai perebutan kekuasaan melemahkan otoritas kerajaan.
5. Arya Penangsang (1547–1554)
Naiknya Arya Penangsang ke tahta semakin memperuncing konflik internal. Kepemimpinannya yang pendek diwarnai perseteruan dengan para bangsawan lain, hingga akhirnya ia terbunuh. Kematian Arya Penangsang menjadi titik akhir kekuatan Demak sebelum akhirnya wilayah itu berada di bawah pengaruh Kesultanan Pajang pada tahun 1560.
BACA JUGA:Sadis! Insanul Fahmi Ancam ‘Jajan’ Jika Istri Tolak Nikahi Inara Rusli
Masa Kejayaan Kerajaan Demak
Puncak kejayaan Demak terjadi pada masa Sultan Trenggono. Wilayahnya membentang luas, mencakup daerah-daerah penting seperti Sunda Kelapa, Surabaya, Pasuruan, Tuban, Madiun, hingga Blambangan yang kala itu masih bercorak Hindu.
Ekspansi tersebut membuat Demak menjadi pusat kekuatan baru yang mampu menggantikan pengaruh Majapahit di Jawa.
Selain kekuatan politik, kejayaan Demak juga terlihat dari perannya sebagai pusat dakwah Islam. Para wali, ulama, serta para pedagang menjadikan kawasan ini tempat penyebaran ilmu, budaya, dan ajaran Islam yang berkembang hingga seluruh Jawa.
BACA JUGA:Fenomena Upwelling di Danau Ranau, Ribuan Ikan Nila Keramba Mendadak Mati
Keruntuhan Kerajaan Demak
Keruntuhan Demak tidak disebabkan oleh musuh luar, tetapi berasal dari persaingan internal keluarga kerajaan.
Setelah Sultan Trenggono wafat, para keturunannya saling memperebutkan kekuasaan. Pembunuhan dan balas dendam antar anggota keluarga, seperti konflik antara Sunan Prawoto dan Arya Penangsang, melemahkan stabilitas internal.
Pada akhirnya Demak tidak mampu mempertahankan kekuatan politiknya dan jatuh dalam pengaruh Kasultanan Pajang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





