Disway Awards

Sejarah Kesultanan Pattani, Kerajaan Islam Berpengaruh di Thailand Selatan

Sejarah Kesultanan Pattani, Kerajaan Islam Berpengaruh di Thailand Selatan

Salah satu ikon penting yang masih berdiri megah adalah Masjid Pusat Pattani, yang menjadi simbol kuat identitas masyarakat Melayu-Muslim di wilayah tersebut. - Foto [email protected]

MEDIALAMPUNG.CO.ID — Bagi banyak orang, nama Kesultanan Pattani mungkin masih terasa asing. 

Namun, kerajaan Melayu ini pernah menjadi salah satu pusat penting penyebaran Islam dan perdagangan di kawasan Asia Tenggara, khususnya di wilayah Thailand bagian selatan saat ini. 

Pattani atau Patani Darussalam meliputi wilayah yang kini menjadi Provinsi Pattani, Yala (Jala), Narathiwat (Menara), sebagian Songkhla (Singgora), serta sebagian kecil wilayah utara Malaysia modern.

BACA JUGA:5 Destinasi Wisata Akhir Tahun yang Ramah Anak dan Jauh dari Keramaian

Dari Langkasuka ke Pattani

Sebelum dikenal sebagai kesultanan Islam, wilayah ini dahulu bernama Langkasuka, sebuah kerajaan tua bercorak Hindu-Brahma. 

Pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Langkasuka berada dalam pengaruhnya dan kemudian berubah corak menjadi lebih dekat dengan tradisi Buddha. 

Di bawah Sriwijaya, Langkasuka berkembang sebagai pusat perdagangan yang cukup ramai di jalur Semenanjung Melayu.

BACA JUGA:Pantai Watu Parunu, Pesona Sunyi di Ujung Timur Sumba

Transformasi besar terjadi ketika Raja Phaya Tu Nakpa memeluk agama Islam. 

Konon, ia tertarik dengan ajaran Islam setelah berinteraksi dengan pedagang Muslim yang sering berkunjung ke wilayah tersebut. 

Setelah masuk Islam, beliau mengambil nama Sultan Ismail Shah. Pada masa ini pula, kerajaan resmi berganti nama menjadi Kesultanan Pattani.

Salah satu keputusan penting Sultan Ismail Shah adalah memindahkan ibu kota kerajaan dari kawasan pedalaman Mahligai ke daerah pesisir Pattani. 

Langkah ini membuat Pattani semakin strategis karena memudahkan kapal-kapal asing singgah dan melakukan pertukaran komoditas dari berbagai wilayah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: