Keunikan Selat Solo, Bistik Jawa Bersejarah dari Surakarta
Hidangan ini kerap disebut sebagai “bistik Jawa” karena tampilannya mirip makanan Barat—menggunakan daging sapi, kentang, sayuran rebus, serta kuah berwarna cokelat.-Foto Instagram@dapursolo1988-
Keunikan Rasa
Walaupun terlihat seperti hidangan steak Eropa, Selat Solo memiliki keunikan pada rasanya. Bumbu kecap manis yang dominan membuat kuahnya terasa lebih lembut dan manis.
Rempah seperti pala, cengkih, dan lada hanya digunakan dalam jumlah sedikit agar rasa tidak terlalu tajam.
Semua elemen diatur agar hasil akhirnya tetap sesuai karakter masakan Jawa: seimbang, halus, dan menyegarkan.
BACA JUGA:Perpaduan Rasa Unik dalam Tahu Kupat Khas Solo
Penyajian yang Menarik
Cara penyajian Selat Solo pun memiliki nilai estetika tersendiri.
Sayuran ditata rapi di sisi piring, daging ditempatkan di bagian tengah, lalu kuah dituangkan secukupnya agar tidak membuat piring penuh.
Penataan ini membuat hidangan tampak elegan meskipun menggunakan bahan sederhana.
BACA JUGA:Getuk Gondok: Jajanan Tradisional dengan Ciri Unik dari Jawa Tengah
Popularitas di Masa Kini
Hingga sekarang, Selat Solo tetap menjadi ikon kuliner Surakarta.
Banyak rumah makan tradisional maupun modern yang menyajikannya, bahkan beberapa membuat varian baru seperti selat lidah sapi atau selat ayam.
Hidangan ini juga sering hadir dalam acara keluarga, pernikahan, hingga jamuan resmi karena tampilannya yang anggun dan rasanya yang universal. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





