Bentuknya sederhana, namun mengandung nilai estetika tinggi dan memperlihatkan kreativitas masyarakat kala itu.
Selain itu, berbagai reruntuhan bangunan dan candi di Trowulan menunjukkan bahwa seni pahat telah menjadi bagian penting dalam arsitektur Majapahit.
Ornamen batu dengan pola bunga, dedaunan, dan bentuk geometris sering menghiasi dinding serta gerbang candi, memperkuat nuansa sakral sekaligus memperindah tampilan bangunan.
BACA JUGA:Sumur Jobong, Peninggalan Majapahit yang Masih Terjaga di Surabaya
Makna dan Warisan Seni Pahat Majapahit
Seni pahat Majapahit tidak hanya menggambarkan keindahan bentuk, tetapi juga mencerminkan pandangan hidup dan kepercayaan masyarakatnya. Di balik setiap pahatan tersimpan pesan moral, spiritual, dan simbol kekuasaan.
Arca dewa menunjukkan hubungan manusia dengan dunia ilahi, relief kehidupan menggambarkan harmoni sosial, sedangkan ornamen arsitektur memperlihatkan keteraturan dan keseimbangan alam semesta.
Warisan seni pahat Majapahit juga menjadi bukti betapa majunya peradaban Nusantara sebelum datangnya pengaruh luar yang lebih modern. Nilai-nilai estetika dan filosofinya masih relevan hingga kini, menjadi inspirasi bagi seniman Indonesia dalam menciptakan karya yang berakar pada budaya sendiri.
BACA JUGA:Budaya Majapahit yang Masih Hidup Hingga Kini
Kini, karya seni pahat Majapahit banyak tersimpan di museum dan situs arkeologi, seperti Museum Trowulan dan Museum Nasional Indonesia.
Setiap pahatan menjadi pengingat bahwa bangsa ini pernah memiliki tradisi seni tinggi yang lahir dari perpaduan kecerdasan, ketekunan, dan spiritualitas.
Kerajaan Majapahit bukan hanya terkenal karena kekuasaan politik dan kejayaan ekonominya, tetapi juga karena warisan budayanya yang luar biasa. Melalui seni pahat, Majapahit memahat bukan hanya batu dan logam, tetapi juga identitas dan jiwa bangsa.
Setiap goresan dan ukiran yang tersisa hingga kini menjadi saksi abadi bahwa di balik kekuatan kerajaan besar, ada semangat seni yang hidup, berakar pada nilai-nilai luhur, dan terus menginspirasi generasi masa kini. (*)