Rambut Beruban Bisa Dikembalikan? Ini Penjelasan Ilmiah di Baliknya

Kamis 16-10-2025,18:36 WIB
Reporter : Jeni Elizabet
Editor : Budi Setiawan

Menurut Mayumi Ito, PhD, profesor di NYU Langone Health, faktor waktu dan lokasi adalah kunci utama. 

Bila sel punca terlambat berpindah atau tidak mendapat sinyal pada saat yang tepat, maka proses pewarnaan gagal total.

Mereka menyebutnya sebagai “gangguan ritme biologis sel” — bukan kerusakan permanen. Jadi, uban bisa diibaratkan seperti “lalu lintas macet” di dalam folikel rambut. Jika aliran pergerakan sel bisa dilancarkan, warna alami rambut berpotensi kembali.

BACA JUGA:Cuka Apel untuk Jerawat: Manfaat, Cara Pemakaian, dan Risiko yang Wajib Diketahui

Harapan Baru: Membalikkan Uban Secara Alami

Penemuan ini membuka dua jalur penelitian yang sangat menarik:

1. Mengembalikan pergerakan sel punca, dengan menstimulasi sel punca agar bisa kembali berpindah dari bulge ke hair germ tepat saat siklus pertumbuhan rambut dimulai.

2. Menyesuaikan sinyal lokal di sekitar folikel, agar sinyal protein seperti WNT bisa mengaktifkan kembali proses transformasi sel punca menjadi melanosit secara alami.

BACA JUGA:Fakta di Balik Klaim Air Kelapa Dapat Menghancurkan Batu Empedu

Namun, para peneliti menegaskan bahwa keseimbangan adalah hal paling penting. 

Jika terlalu banyak sel punca dipaksa aktif sekaligus, cadangan sel akan cepat habis dan rambut tidak akan bisa mempertahankan warna jangka panjang. 

Sebaliknya, jika terlalu sedikit yang aktif, rambut tetap tidak berwarna.

Tujuannya bukan sekadar menciptakan “warna permanen”, tetapi memulihkan ritme alami tubuh dalam mempertahankan warna rambut.

BACA JUGA:Detak Jantung Normal pada Orang Dewasa dan Faktor yang Dapat Memengaruhinya

Apakah Temuan Ini Sudah Bisa Diterapkan pada Manusia?

Untuk saat ini, penelitian masih dilakukan pada tikus. Namun karena struktur folikel tikus dan manusia sangat mirip, para ilmuwan optimistis hasil serupa bisa dicapai pada manusia di masa depan.

Kategori :