
2. Siger Pepadun
Berbeda dengan Saibatin, kelompok adat Pepadun tinggal di daerah pedalaman. Siger mereka memiliki sembilan lekukan yang mewakili struktur sosial dan peran masyarakat dalam adat. Penggunaan siger ini lebih inklusif dan banyak digunakan dalam berbagai upacara masyarakat luas.
3. Siger Tuha
Siger Tuha dikenal sebagai bentuk siger paling tua dan klasik. Model ini dianggap memiliki nilai sejarah dan filosofi yang dalam. Umumnya, siger jenis ini hanya dipakai oleh keturunan raja atau tokoh adat tinggi dalam upacara tertentu.
BACA JUGA:Keunggulan Performa dan Fitur Mobil Listrik Toyota SUV bzx3
Perkembangan Siger di Era Modern
Seiring berkembangnya zaman, siger tak lagi hanya hadir dalam upacara adat. Bentuknya yang ikonik telah diadaptasi dalam berbagai karya seni, desain arsitektur, dan kerajinan tangan.
Contoh paling mencolok adalah Menara Siger di Pelabuhan Bakauheni, yang kini menjadi ikon dan gerbang masuk ke Provinsi Lampung.
Tak hanya itu, siger juga muncul dalam bentuk yang lebih sederhana seperti bros, gantungan kunci, hiasan rumah, hingga motif pakaian modern.
Hal ini menunjukkan bagaimana simbol budaya dapat tetap hidup di tengah perubahan zaman tanpa kehilangan nilai aslinya.
BACA JUGA:Rookie dan Wildcard Bersinar di Kopi Good Day DBL Camp 2025
Bahkan dalam berbagai festival budaya dan acara nasional, perempuan Lampung sering tampil dengan siger sebagai bentuk representasi kebanggaan daerah. Generasi muda pun semakin mengenal dan mencintai simbol budaya ini karena sering diperkenalkan lewat media sosial, seni pertunjukan, dan pendidikan.
Siger Lampung bukan hanya sebuah mahkota indah, melainkan lambang nilai luhur, identitas, dan kebanggaan masyarakat Lampung.
Keberadaannya menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga warisan budaya, menghormati peran perempuan, serta melestarikan kearifan lokal di tengah arus modernisasi.
Dengan terus mengenalkan dan melestarikan siger, masyarakat Lampung menjaga akar budaya mereka tetap kokoh sekaligus membuktikan bahwa nilai-nilai adat dapat hidup berdampingan dengan kemajuan zaman.(*)