LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat akan menurunkan tim untuk melakukan peninjauan terhadap dampak erosi sungai yang terjadi di Pekon Tembelang Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) yang kini telah menyebabkan sedikitnya delapan rumah warga terancam.
Kepala Pelaksana BPBD Lambar Padang Prio Utomo, SH., mengungkapkan, pihaknya akan melakukan peninjauan guna melihat langsung sejauh mana dampak bencana yang ditimbulkan, untuk kemudian nantinya akan dibahas untuk tindak lanjutnya.
”Akan kami tinjau terlebih dahulu, sejauh mana dampak bencana yang ditimbulkan. Kemudian kami akan susun laporan dan rekomendasi penanganan tanggap daruratnya jika diperlukan,” ungkap Padang dikonfirmasi, Senin (7/11/2022).
Dikatakannya, setelah penanganan tanggap darurat baru pihaknya akan keluarkan rekomendasi penanganan lanjutan hasil kajian Jitupasna (Kajian Kebutuhan Pasca Bencana). ”Insya Allah kalau tidak ada agenda penting tim akan turun besok, kita tunggu hasil tim turun seperti apa,” kata dia.
BACA JUGA:Penanganan Dampak Inflasi, Dinsos Lambar akan Bagikan 1.200 Paket Sembako
Seperti diketahui, erosi yang terjadi di salah satu sungai di Pekon Tembelang Kecamatan BNS Lampung Barat mengancam rumah warga setempat. Terlebih di masa musim penghujan seperti sekarang ini, bibir sungai terus terkikis dan telah terjadi longsor hingga mengancam pondasi rumah warga.
Pj. Peratin Tembelang Tiur Nida Siringo Ringo mengungkapkan, terdapat delapan rumah warga yang telah terancam yakni milik Khoirudin, Rupaini, Sumaryo, Arip Supriyo, Salim, Hi. Maryono, Martoyo dan Siti Maisaroh.
”Beberapa waktu lalu sempat terjadi banjir dan menyisakan longsor dan terkikisnya bibir sungai yang berada dekat dengan permukiman penduduk, bahkan ada longsor yang hanya berjarak beberapa meter saja dari dapur rumah warga,” ungkap Tiur.
Mengingat kondisi tersebut cukup mengancam pemukiman warga, kata dia, maka ia berharap penanganan bisa segera dilakukan, baik berupa normalisasi sungai maupun pemasangan bronjong pada titik-titik longsor yang berada di dekat pemukiman penduduk.
BACA JUGA:Kapolresta Bandar Lampung Terima Siswa Latja SPN Polda Lampung
”Pada intinya kami sudah melaporkan dan berharap ada solusi dari pihak terkait. Karena kondisi ini cukup mengancam, terlebih pada saat hujan deras di wilayah hulu debit air sungai tersebut meningkat sehingga potensi longsor bertambah masih ada,” kata Tiur.
Menurut dia, kondisi dasar sungai telah terjadi penumpukan material berupa batu dan pasir sehingga menyebabkan terjadinya pendangkalan, sehingga pada saat hujan deras debit air akan meningkat dan cenderung tidak bisa mengalir dengan lancar menuju muara.
”Karena itu penanganan bisa dilakukan dengan normalisasi, kemudian sedimen yang diangkat dari dasar sungai bisa menjadi tanggul di sepanjang sungai tersebut, dengan begitu saat debit air meningkat tidak lagi mengancam pemukiman,” pungkasnya. (nop/mlo)