Jejak Megalitikum dan Kehidupan Adat di Lereng Gunung Inerie: Desa Wisata Tiworiwu
Desa Wisata Tiworiwu merupakan contoh bagaimana sebuah komunitas mampu menjaga warisan budaya dan sejarah tanpa kehilangan identitasnya. -Foto Instagram@mountnesia-
BACA JUGA:Rakerda PKS Bandar Lampung, Agus Widodo Tekankan Kemandirian dan Pelayanan Masyarakat
Seni Tari dan Permainan Tradisional
Desa Tiworiwu juga menjadi ruang hidup bagi berbagai kesenian tradisional. Tarian Jai merupakan salah satu tarian yang paling sering ditampilkan kepada pengunjung.
Tarian khas masyarakat Bajawa ini melibatkan banyak penari dari berbagai kelompok usia dan melambangkan kebersamaan serta solidaritas dalam kehidupan adat.
Selain seni tari, masyarakat juga melestarikan permainan rakyat dan musik tradisional. Alunan suling bambu serta permainan khas daerah kerap mengiringi acara adat maupun penyambutan tamu. Bagi wisatawan, pengalaman menyaksikan atau ikut terlibat dalam kesenian tersebut memberikan kesan mendalam tentang budaya lokal.
BACA JUGA:Tari Poco-poco: Tarian Rakyat Penuh Semangat dari Maluku
Kerajinan Tangan Berbasis Tradisi
Wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Tiworiwu juga dapat mengenal lebih dekat proses pembuatan kerajinan tangan tradisional. Warga setempat memproduksi berbagai hasil karya menggunakan teknik sederhana yang diwariskan secara turun-temurun.
Kain tenun menjadi produk unggulan dengan motif khas yang sarat makna simbolik. Pewarna yang digunakan berasal dari bahan alami seperti tumbuhan dan akar-akaran.
Selain itu, masyarakat juga membuat anyaman bambu, perhiasan tradisional, serta peralatan rumah tangga sederhana yang mencerminkan identitas budaya Tiworiwu.
BACA JUGA:Simulasi Angsuran KUR BRI 2025 Terbaru, Solusi Modal UMKM Mulai Rp1 Juta
Wisata Alam Pendukung
Selain kekayaan budaya, Desa Tiworiwu memiliki potensi wisata alam yang melengkapi pengalaman berkunjung. Di sekitar desa terdapat beberapa lokasi alam yang masih asri, seperti air terjun dan sumber air hangat alami.
Keberadaan wisata alam ini memberikan alternatif aktivitas bagi wisatawan setelah menjelajahi kampung adat.
Lingkungan pegunungan dengan udara sejuk dan panorama hijau turut menciptakan suasana yang menenangkan bagi pengunjung.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





