Tari Makan Sirih: Simbol Kehormatan dan Keanggunan Budaya Melayu Riau
Tari Makan Sirih bukan hanya tarian tradisional biasa, melainkan simbol keanggunan dan keramahan masyarakat Melayu Riau.-Foto IndonesiaKaya-
Dalam beberapa pertunjukan, musik pengiring juga disertai pantun-pantun Melayu yang berisi ucapan selamat datang atau doa agar tamu mendapat keberkahan.
Paduan musik, pantun, dan gerak ini menjadikan tarian terasa hidup, indah, dan penuh makna budaya.
BACA JUGA:Tarian Lariangi Wakatobi: Keindahan Seni dan Warisan Budaya
Busana dan Properti Penari
Para penari Tari Makan Sirih biasanya mengenakan baju kurung atau kebaya labuh berwarna cerah seperti emas, merah, atau hijau, yang melambangkan kebahagiaan dan kemakmuran. Aksesoris seperti kalung, gelang, dan hiasan kepala digunakan untuk memperindah penampilan mereka.
Properti utama dalam tarian ini adalah tepak sirih, yaitu wadah kecil dari logam atau kuningan yang berisi perlengkapan sirih.
Tepak sirih menjadi pusat simbol dalam tarian karena melambangkan niat baik, kesucian hati, serta penghormatan kepada tamu.
BACA JUGA:Seni Kriya: Antara Teknik dan Ekspresi
Fungsi dan Nilai yang Terkandung
Tari Makan Sirih berfungsi sebagai tarian penyambutan yang digunakan dalam berbagai acara penting, seperti penyambutan tamu negara, upacara adat, pesta pernikahan, hingga acara kebudayaan.
Namun, di balik fungsinya sebagai hiburan, tarian ini juga menyimpan banyak nilai moral dan sosial, antara lain:
- Nilai kesopanan, terlihat dari gerak lembut yang menunjukkan etika khas masyarakat Melayu.
- Nilai penghormatan, tercermin dari pemberian sirih sebagai simbol penerimaan tamu.
- Nilai persaudaraan, karena tarian ini mengandung pesan tentang pentingnya hubungan antar sesama manusia.
- Nilai keindahan, tampak dari perpaduan gerak, musik, dan busana yang harmonis.
BACA JUGA:Tari Sintong dari Sumenep: Warisan Seni yang Mengajarkan Persatuan
Pelestarian Tari Makan Sirih di Era Modern
Hingga kini, Tari Makan Sirih masih terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Riau. Pemerintah daerah, sanggar tari, serta lembaga kebudayaan sering menampilkan tarian ini dalam festival budaya, upacara penyambutan, dan kegiatan pendidikan seni.
Selain itu, tarian ini juga diajarkan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari pelajaran seni budaya agar generasi muda tetap mengenal dan mencintai warisan leluhur mereka.
Pelestarian ini menjadi cara untuk memastikan bahwa nilai-nilai sopan santun dan penghormatan khas Melayu tidak hilang ditelan zaman.
BACA JUGA:Seni Kulit Telur: Dari Limbah Menjadi Karya Bernilai Seni
Tari Makan Sirih bukan hanya tarian tradisional biasa, melainkan simbol keanggunan dan keramahan masyarakat Melayu Riau.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





