Seni Drama: Pengertian, Unsur, Jenis, dan Fungsinya
Selain berfungsi sebagai hiburan, seni drama juga memiliki nilai edukatif, sosial, dan budaya yang tinggi. - Foto: Instagram@erwindealova--
BACA JUGA:Tari Sintren: Warisan Mistis dari Pesisir Utara Jawa
4. Sebagai Kritik Sosial
Banyak drama yang digunakan untuk menyampaikan pesan sosial dan kritik terhadap ketidakadilan, kemiskinan, atau penyalahgunaan kekuasaan. Melalui cerita yang menyentuh, kritik dapat disampaikan tanpa menyinggung secara langsung.
5. Sebagai Sarana Pelestarian Budaya
Drama tradisional menjadi media penting untuk menjaga dan memperkenalkan nilai-nilai budaya daerah. Pertunjukan seperti Wayang Orang, Ketoprak, atau Randai menjadi contoh nyata pelestarian budaya melalui seni drama.
BACA JUGA:Tari Lembayung: Keindahan Senja yang Terwujud dalam Gerak Tari
Seni drama merupakan bentuk seni pertunjukan yang menggabungkan berbagai elemen seperti sastra, musik, dan seni peran dalam satu kesatuan yang harmonis.
Melalui drama, penonton diajak menyelami kisah kehidupan manusia yang penuh konflik, emosi, dan pembelajaran.
Selain berfungsi sebagai hiburan, seni drama juga memiliki nilai edukatif, sosial, dan budaya yang tinggi. Ia mengajarkan empati, mengkritik ketimpangan sosial, serta menjadi sarana menjaga warisan budaya bangsa.
Oleh karena itu, melestarikan dan mengembangkan seni drama sangat penting agar generasi muda tetap mencintai dan memahami seni pertunjukan yang kaya akan nilai kehidupan.(*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





