Disway Awards

Pertunjukan 'Sang Saka': Semangat Kebangsaan Lewat Panggung Teater

Pertunjukan 'Sang Saka': Semangat Kebangsaan Lewat Panggung Teater

Pertunjukan “Sang Saka” menjadi contoh nyata bagaimana seni dapat digunakan untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya sejarah, budaya, dan nasionalisme. - Foto:Instagram@aguslinting--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dalam upaya membangkitkan kembali semangat nasionalisme di tengah masyarakat, khususnya generasi muda, Teater Keliling menghadirkan pertunjukan bertema cinta tanah air berjudul “Sang Saka”. 

Pementasan ini menjadi bagian dari rangkaian pertunjukan keliling yang digelar di lima kota di Indonesia dengan menggandeng berbagai komunitas teater daerah. 

Tujuan utamanya adalah menyampaikan pesan tentang pentingnya memahami sejarah perjuangan bangsa melalui seni pertunjukan yang kreatif dan menyentuh.

Pertunjukan ini digelar dengan dukungan dari Bakti Budaya Djarum Foundation dan mengusung kolaborasi lintas seni seperti musik, tari, nyanyian, dan teater. 

BACA JUGA:Yuni Shara Disorot Lagi Usai Isu KDRT dan Pernyataan Kontroversial Mantan Suami

Kota-kota yang menjadi tujuan pementasan antara lain Cirebon, Pangandaran, Karawang, Banjarmasin, dan Palangkaraya. 

Masing-masing kota melibatkan mitra komunitas seni setempat yang turut ambil bagian dalam proses produksi dan pertunjukan.

Dalam setiap kota, pertunjukan diselenggarakan di tempat-tempat yang menjadi pusat kegiatan budaya. Jadwal pementasan dimulai pada akhir Maret hingga awal April 2018. 

Di luar pertunjukan, Teater Keliling juga mengadakan pelatihan singkat atau workshop teater yang terbuka untuk masyarakat. 

BACA JUGA:9 Artis Hamil di Luar Nikah, Termasuk Erika Carlina dan Lina Mukherjee

Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan dunia seni peran kepada peserta, tapi juga mendorong mereka untuk terlibat langsung dalam proses kreatif pementasan.

Lakon “Sang Saka” sendiri mengisahkan perjalanan tiga sahabat lama—Komer, Koor, dan Patty—yang kembali bertemu setelah berpisah cukup lama. 

Mereka memutuskan untuk bersama-sama mencari “harta karun” yang tengah ramai dibicarakan di dunia maya. 

Namun, apa yang mereka temukan bukanlah benda bernilai secara materi, melainkan perwujudan dari nilai-nilai sejarah yang telah lama terlupakan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: