Upacara Adat Ngolotkuen: Tradisi Lamaran dari Banten yang Sarat Makna

Upacara Adat Ngolotkuen: Tradisi Lamaran dari Banten yang Sarat Makna

Tradisi Ngolotkuen memperlihatkan filosofi hidup sederhana namun penuh nilai moral bagi generasi muda-foto budaya-indonesia.org -

BACA JUGA:Harga Rp2 Jutaan, iQOO Z10 Lite Anti Cemas dengan IP68-IP69

2. Penyampaian Niat

Setelah suasana dirasa tepat, utusan akan menyampaikan maksud dari kedatangan, yaitu mengajukan lamaran secara resmi. Cara penyampaiannya dilakukan dengan bahasa yang halus dan penuh kesopanan. Kadang-kadang, pihak perempuan juga membawa buah tangan sebagai tanda kesungguhan.

3. Jawaban Keluarga Laki-laki

Pihak keluarga calon pengantin laki-laki akan bermusyawarah sebelum memberikan jawaban. Apabila lamaran diterima, maka proses dilanjutkan dengan penentuan waktu pernikahan. Namun, jika lamaran ditolak, hadiah atau tanda lamaran dikembalikan dengan cara yang sopan, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung.

BACA JUGA:Reza Arap Diisukan Dekat dengan Sahabat Mantan Istri

4. Penentuan Hari Pernikahan

Setelah lamaran disetujui, kedua pihak kemudian menentukan tanggal pernikahan. Penetapan ini biasanya menyesuaikan dengan hari baik menurut perhitungan adat atau berdasarkan kesepakatan bersama.

5. Pertemuan Keluarga

Ngolotkuen juga menjadi kesempatan penting bagi kedua keluarga untuk saling berkenalan lebih dekat. Pertemuan ini diharapkan dapat mempererat hubungan, sehingga ikatan yang terjalin bukan hanya antara mempelai, tetapi juga antar keluarga besar.

BACA JUGA:9 Artis yang Pilih Hiatus dari Dunia Hiburan Saat Hamil, Terbaru Mahalini

Keunikan Ngolotkuen

1. Perempuan yang melamar

Umumnya di Indonesia pihak laki-laki yang mengajukan lamaran. Namun dalam Ngolotkuen, pihak perempuanlah yang lebih dahulu menyatakan keseriusan hubungan.

2. Menjunjung musyawarah

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: