Panggung Ekspresi Budaya Papua dalam Nuansa Kebersamaan adalah Bakar Batu
Pagelaran Bakar Batu bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai budaya warisan leluhur.-Foto [email protected]
BACA JUGA:Gua Kampret, Cahaya Surgawi dari Jantung Hutan Langkat
Indonesia Art Movement lahir di Jayapura pada tahun 2016 sebagai wadah bagi seniman lintas bidang yang ingin berkontribusi pada perkembangan seni dan budaya lokal.
Meskipun berasal dari daerah yang jauh dari pusat perhatian nasional, semangat mereka tak pernah padam.
Mereka giat menciptakan ruang-ruang kreatif yang memadukan unsur tradisi dan seni kontemporer, seperti festival budaya, pelatihan seni, dokumenter, hingga produksi pertunjukan musikal.
Mereka pernah tampil di berbagai panggung bergengsi di luar Papua, menunjukkan bahwa potensi seni dari timur Indonesia layak mendapat sorotan lebih luas.
BACA JUGA:Fitri Salhuteru Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan Polisi soal Laporan Nikita Mirzani
Di tengah keterbatasan sarana, komunitas ini tetap produktif dan adaptif. Dana dari program #GIK1Dekade mereka manfaatkan untuk melengkapi peralatan seperti pencahayaan, sistem suara, kostum pertunjukan, serta instrumen musik lokal.
Semangat kolaboratif dan sikap terbuka terhadap pembelajaran menjadi kunci keberlangsungan komunitas ini.
Keberhasilan mereka tidak hanya ditandai dengan banyaknya pertunjukan, tetapi juga dengan semakin kuatnya identitas budaya Papua dalam karya-karya mereka.
Pagelaran Bakar Batu bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai budaya warisan leluhur.
BACA JUGA:Fabriek Fikr: Merayakan Jejak Panjang Sardono W. Kusumo dalam Dunia Seni
Di tengah arus modernisasi yang begitu cepat, upaya memperkenalkan tradisi seperti ini kepada generasi muda menjadi sangat penting.
Melalui pertunjukan ini, masyarakat diajak untuk tidak hanya melihat, tetapi juga merasakan langsung esensi dari sebuah budaya.
Kegiatan ini juga memperlihatkan bagaimana seni dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini. Dengan pendekatan yang kreatif, tradisi bisa tetap hidup dan relevan tanpa kehilangan makna aslinya.
Melestarikan budaya bukan hanya tanggung jawab para seniman ataupun komunitas adat, melainkan tanggung jawab kita bersama. Menumbuhkan cinta terhadap budaya Indonesia adalah merupakan bagian dari upaya untuk terus menjaga jati diri bangsa.(*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





