Kain Songket Siak: Warisan Budaya Riau yang Penuh Makna
Proses Pembuatan Kain songket Siak adalah merupakan cerminan kekayaan budaya Melayu yang penuh arti. - Foto: Instagram@caisar88--
MEDIALMAPUNG.CO.ID - Indonesia kaya akan keragaman budaya, termasuk dalam hal tekstil tradisional.
Salah satu kekayaan budaya tersebut berasal dari Provinsi Riau, tepatnya di Kabupaten Siak, yaitu kain songket Siak.
Kain ini tidak hanya terkenal karena keindahan visualnya, tetapi juga memiliki nilai sejarah, filosofi budaya, serta makna simbolik yang mendalam.
Kain songket Siak memiliki akar sejarah yang panjang dan erat kaitannya dengan kebudayaan Melayu.
BACA JUGA:Tari Zapin: Warisan Budaya Melayu yang Sarat Nilai Islami
Konon, teknik menenun kain songket mulai dikenal di Siak sejak zaman kesultanan. Diperkenalkan oleh perajin dari luar wilayah, keterampilan menenun kemudian berkembang pesat di kalangan masyarakat setempat.
Kain ini awalnya hanya digunakan di lingkungan istana, dikenakan oleh sultan, permaisuri, dan keluarga bangsawan sebagai simbol status sosial dan kekuasaan.
Dalam masyarakat Melayu Siak, songket menjadi bagian penting dalam berbagai upacara adat dan kegiatan resmi.
Posisinya yang prestisius menjadikannya kain yang istimewa dan dihormati oleh banyak kalangan.
BACA JUGA:Tiga Rumah Adat Khas Kepulauan Riau dan Keunikannya
Salah satu hal yang membedakan kain songket Siak dari kain tenun lainnya adalah penggunaan benang emas atau perak yang disisipkan ke dalam tenunan benang dasar.
Bahan dasar kain umumnya berasal dari benang sutra atau katun, kemudian ditenun menggunakan alat tradisional.
Dulu, para pengrajin menggunakan alat tenun sederhana berbahan kayu yang dikenal dengan nama “kik”.
Karena keterbatasan ukuran alat, kain yang dihasilkan tidak cukup lebar untuk dipakai sebagai kain sarung secara langsung, sehingga harus disambung dengan metode tertentu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





