Tiga Rumah Adat Lampung yang Sarat Makna Budaya

Tiga Rumah Adat Lampung yang Sarat Makna Budaya

Lamban Pesagi merupakan rumah adat tradisional yang berasal dari wilayah Lampung Barat, khususnya Desa Kenali. Foto : Instagram@adatsikam--

BACA JUGA:Pando, Organisme Terbesar di Bumi Mulai ‘Bersuara’ Lewat Proyek Seni dan Sains

Keunikan rumah Sukadana terlihat dari sistem klasifikasi berdasarkan kedudukan sosial pemilik rumah. Terdapat tiga kategori utama:

*  Lamban Balak: Rumah milik pemimpin adat tertinggi.

*  Lamban Gedung: Ditempati oleh tokoh adat tingkat menengah.

*  Lamban: Rumah yang ditempati oleh masyarakat biasa.

BACA JUGA:Lingkungan Penangkaran Tingkatkan Rasa Ingin Tahu Orangutan, Studi Ungkap Perbedaan Perilaku Eksploratif

Rumah-rumah ini umumnya menghadap ke jalan utama sebagai simbol keterbukaan dan keramahan. 

Bentuk dasarnya bujur sangkar, dengan ukuran cukup besar agar bisa menampung keluarga besar dan tamu. Konstruksinya tetap mengikuti model rumah panggung dengan bahan utama kayu.

Selain arsitekturnya yang khas, rumah ini juga berfungsi sebagai pusat kehidupan keluarga dan masyarakat. 

Setiap rumah memiliki nilai simbolik tersendiri yang menunjukkan status sosial dan tanggung jawab adat pemiliknya.

BACA JUGA:May Day Tahun 2025 dan Nasib Buruh Indonesia di Tengah Badai Ekonomi

Makna Rumah Adat dalam Kehidupan Masyarakat Lampung

Ketiga jenis rumah adat ini bukan hanya simbol budaya, melainkan juga bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Lampung.

Rumah adat menjadi tempat berlangsungnya aktivitas keluarga, musyawarah adat, serta perayaan upacara tradisional.

Pembangunan rumah adat biasanya melibatkan gotong royong dan upacara khusus yang mengandung doa-doa agar rumah tersebut diberkahi dan menjadi tempat yang membawa kedamaian bagi penghuninya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait