Barapan Kebo: Warisan Budaya Penuh Semangat dari Sumbawa Barat

Barapan Kebo: Warisan Budaya Penuh Semangat dari Sumbawa Barat

Barapan kebo bukan sekadar lomba kerbau di sawah, melainkan simbol dari hubungan manusia dengan alam, wujud syukur kepada Sang Pencipta, serta cermin dari kekompakan masyarakat. Foto: Instagram@teguh_ardiansyah--

BACA JUGA:Wayang Timplong: Cerminan Kesederhanaan dan Kejayaan Budaya Nganjuk

Tradisi ini juga memiliki fungsi sosial yang kuat. Saat pelaksanaan barapan kebo, masyarakat dari berbagai desa berkumpul dan saling mendukung joki dan kerbau dari wilayah masing-masing.

Ajang ini mempererat hubungan antarwarga, menjadi media silaturahmi, serta melatih solidaritas dan kerja sama komunitas lokal.

Kerbau yang akan mengikuti perlombaan dipersiapkan secara serius. Pemilik kerbau biasanya memberikan perawatan ekstra, mulai dari makanan bergizi hingga pelatihan fisik.

Latihan dilakukan secara rutin agar kerbau terbiasa dengan lintasan berlumpur serta mampu berlari dengan stabil dan seirama bersama pasangannya.

BACA JUGA:Karapan Sapi: Kebanggaan dan Identitas Budaya Madura

Sebelum hari perlombaan, pemilik juga melakukan pemeriksaan kondisi fisik kerbau, seperti kekuatan otot, kebersihan kuku, serta respon terhadap perintah.

Joki yang akan menunggangi kerbau pun harus memiliki keterampilan khusus, karena mereka harus mampu menjaga keseimbangan sambil mengarahkan kerbau berlari dalam lumpur dengan cepat dan tepat.

Saat hari perlombaan tiba, suasana desa menjadi meriah. Kerbau-kerbau peserta dihias dengan pernak-pernik khas dan diarak menuju arena.

Sorak sorai penonton, bunyi musik tradisional, dan semangat dari para pendukung menciptakan atmosfer yang penuh kegembiraan.

BACA JUGA:Tari Ambarang: Ekspresi Budaya dan Kreativitas Masyarakat Jawa Timur

Perlombaan dilakukan secara bergilir. Setiap pasangan kerbau akan diberi kesempatan menunjukkan kemampuan mereka.

Para joki berdiri dengan sigap di atas papan pijakan, sementara kerbau berlari menerjang lumpur. Cipratan air dan lumpur ke segala arah menambah semarak suasana.

Meskipun terlihat sebagai ajang hiburan, kompetisi ini tetap berlangsung dengan aturan dan penilaian yang jelas.

Biasanya terdapat juri yang mengamati arah lari, kecepatan, dan kekompakan pasangan kerbau. Kerbau yang bisa mencapai titik akhir dengan lintasan paling lurus akan mendapat nilai tertinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: