Batik Pekalongan: Warisan Budaya Penuh Warna dari Pesisir Jawa

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pekalongan, sebuah kota yang terletak di pesisir utara Provinsi Jawa Tengah, dikenal luas sebagai pusat batik yang paling semarak di Indonesia.

Julukan "Kota Batik" melekat kuat karena hampir seluruh lapisan masyarakatnya terlibat dalam industri batik, baik sebagai pembuat, pedagang, maupun pemakainya.

Batik di Pekalongan tidak hanya sekadar busana atau karya seni, melainkan bagian dari identitas dan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Batik sudah hadir sejak lama di Pekalongan, meski tidak diketahui secara pasti kapan awal kemunculannya.

BACA JUGA:Alhamdulillah, 306 Jamaah Haji Asal Lampung Barat Tiba di Asrama Haji, Bandar Lampung

Banyak sejarawan menduga bahwa keberadaan batik di kota ini sudah ada sejak awal abad ke-19.

Salah satu faktor yang mendorong penyebaran batik ke Pekalongan adalah migrasi para bangsawan dan keluarga keraton dari wilayah Jawa Tengah bagian selatan saat terjadi konflik besar di masa lalu.

Mereka membawa serta keahlian membatik dan memadukannya dengan budaya lokal yang lebih terbuka terhadap pengaruh luar.

Sebagai kota pesisir, Pekalongan menjadi titik temu berbagai kebudayaan. Hubungan dagang yang terjalin dengan para pendatang dari bangsa Arab, Cina, dan Eropa ikut memengaruhi perkembangan batik, baik dari sisi motif maupun teknik pembuatannya.

BACA JUGA:303 Atlet Ikut Memeriahkan Kejuaraan Tinju Bhayangkara Boxing Clash 2025

Ciri utama batik Pekalongan terletak pada warna dan motifnya yang cerah dan ekspresif.

Tidak seperti batik keraton dari Solo dan Yogyakarta yang cenderung menggunakan warna cokelat sogan atau hitam, batik dari Pekalongan menghadirkan warna-warna terang seperti merah muda, biru langit, hijau muda, jingga, hingga ungu.

Kombinasi warna yang berani inilah yang membuatnya terlihat mencolok dan memikat.

Motif yang digunakan pun sangat bervariasi. Banyak di antaranya terinspirasi dari alam seperti bunga, daun, burung, dan kupu-kupu.

Sumber: