Cerita Rakyat Jawa Timur 'Ande-Ande Lumut': Kisah Cinta dan Ujian Kehormatan

Klenting Kuning menolak godaan Yuyu Kangkang, menunjukkan bahwa kesucian lebih bernilai dari kemewahan-Ilustrasi AI-
BACA JUGA:Karapan Sapi: Kebanggaan dan Identitas Budaya Madura
Mereka berdandan semewah mungkin dan berangkat menuju desa tempat Ande-Ande Lumut tinggal.
Sementara itu, Klenting Kuning tidak diperbolehkan ikut. Ia malah disuruh mencuci pakaian di sungai.
Dalam perjalanan menuju tempat sayembara, ketiga kakak angkat Klenting Kuning harus menyeberangi sungai.
Di sana, mereka bertemu dengan makhluk aneh bernama Yuyu Kangkang, seekor kepiting raksasa yang bisa berbicara.
BACA JUGA:Tari Ambarang: Ekspresi Budaya dan Kreativitas Masyarakat Jawa Timur
Yuyu Kangkang bersedia menyeberangkan mereka dengan satu syarat: mereka harus menciumnya.
Karena tergoda ingin segera sampai dan bertemu Ande-Ande Lumut, ketiganya menyetujui syarat itu.
Tak lama setelah itu, Klenting Kuning datang ke sungai. Yuyu Kangkang juga mengajukan syarat yang sama kepadanya.
Namun Klenting Kuning menolaknya. Ia merasa tidak pantas melakukan hal itu hanya demi menyeberang sungai.
BACA JUGA:Tari Gandrung Marsan: Warisan Leluhur dari Banyuwangi yang Tak Lekang oleh Waktu
Dengan keberanian dan keyakinannya, ia mengambil tongkat dan menghentakkan ke tanah. Ajaibnya, air sungai menjadi surut seketika, dan juga ia dapat menyeberang tanpa bantuan siapa pun.
Setibanya di rumah Mbok Randa, Klenting Merah, Hijau, dan Biru berusaha menarik perhatian Ande-Ande Lumut.
Mereka tampil anggun dan memamerkan kecantikannya. Namun, Ande-Ande Lumut tidak tertarik sama sekali.
Ia bahkan mengetahui bahwa mereka telah mencium Yuyu Kangkang, yang sebenarnya merupakan ujian untuk mengukur kesucian dan kehormatan para pelamar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: