Cerita Rakyat Jawa Timur 'Ande-Ande Lumut': Kisah Cinta dan Ujian Kehormatan

Klenting Kuning menolak godaan Yuyu Kangkang, menunjukkan bahwa kesucian lebih bernilai dari kemewahan-Ilustrasi AI-
BACA JUGA:Legenda Terbentuknya Telaga Sarangan
Ketika Klenting Kuning tiba, Ande-Ande Lumut langsung mengenalinya. Ia adalah Sekartaji, tunangan yang telah lama ia cari.
Meski penampilannya sederhana dan tidak berdandan mewah, namun sikapnya menunjukkan ketulusan dan kehormatan.
Ande-Ande Lumut pun membuka penyamarannya dan memperkenalkan diri sebagai Panji Asmarabangun. Ia sangat bahagia bisa bertemu kembali dengan Dewi Sekartaji.
Mereka akhirnya menikah dan kembali ke kerajaan dengan penuh sukacita. Sementara itu, ketiga kakak angkat Klenting Kuning merasa malu dan menyesal karena telah bersikap sombong dan meremehkan orang lain.
BACA JUGA:Rumah Adat Jawa Timur: Ragam, Fungsi, dan Makna Budayanya
Pesan Moral Cerita
Cerita Ande-Ande Lumut mengajarkan kita banyak hal. Pertama, kesetiaan dan ketulusan hati akan membawa kebahagiaan pada akhirnya. Sekartaji tidak pernah berpaling dari Panji meski hidup dalam penderitaan.
Kedua, menjaga kehormatan diri adalah hal yang penting, terutama bagi perempuan. Klenting Kuning menunjukkan bahwa harga diri lebih berharga daripada sekadar penampilan luar atau keinginan sesaat.
Ketiga, cerita ini menegaskan bahwa kebaikan hati dan kejujuran akan mengalahkan kesombongan dan tipu daya. Orang yang rendah hati serta sabar justru akan memperoleh kebahagiaan yang sejati.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: