Bersatu Bersama Kementerian Agama Gelar Rapat Koordinasi Persiapan Ibadah Haji 2025
Bersatu Bersama Kementerian Agama Gelar Rapat Koordinasi Persiapan Ibadah Haji 2025--
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Asosiasi Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umroh (BERSATU) menghadiri rapat koordinasi persiapan ibadah haji 2025 bersama Kementerian Agama, yang digelar di Ruang Sidang 1, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh.
Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, bersama BERSATU dan 10 asosiasi lainnya, membahas berbagai hal, salah satunya upaya meminimalkan penggunaan visa non-haji yang hingga kini masih marak.
Sekretaris Jenderal BERSATU, Rizky Sembada, memberikan keterangannya kepada media pada Sabtu, 28 September 2024, terkait hasil rapat koordinasi tersebut.
“Kami menyambut baik arahan dari pemerintah,” ujar Rizky Sembada.
BACA JUGA:Usai Guru-Murid di Gorontalo, Video Mesum Pelajar di Demak Viral di Media Sosial
Ia melanjutkan, BERSATU mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah dalam memperbaiki regulasi umrah dan haji. Menurutnya, para oknum yang memanfaatkan jamaah haji harus ditindak tegas agar kejadian yang tidak diinginkan tidak terulang.
“Sudah saatnya pemerintah bertindak tegas terhadap pelaku yang memberangkatkan jamaah di luar kuota resmi. Para pelaku tersebut harus mendapat sanksi hukum atas tindakan mereka,” tegasnya.
Selain isu visa, pertemuan tersebut juga membahas kesehatan calon jamaah haji, mulai dari keberangkatan hingga kembali ke Indonesia.
Secara terpisah, Ketua Harian BERSATU, Farid Aljawi, menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi terkait hal ini jauh-jauh hari. Ia memastikan semua jamaah haji akan berada di bawah pengawasan ketat untuk menjamin kondisi kesehatan mereka.
BACA JUGA:Batal Diterapkan 1 Oktober, Kebijakan Pembatasan BBM Ditunda
“Jika ada yang sakit dalam perjalanan atau setibanya di Tanah Suci, pemerintah akan memberikan penanganan dan pelayanan terbaik,” jelas Farid.
“BERSATU siap mendukung upaya pemerintah dalam mensosialisasikan pentingnya kesehatan jamaah haji sebagai faktor utama dalam pelaksanaan ibadah haji,” tambahnya.
Farid menambahkan, seluruh jamaah haji yang akan berangkat harus melalui pemeriksaan kesehatan yang ketat, agar memenuhi syarat istito'ah (mampu secara fisik dan mental) dalam melaksanakan ibadah haji.
Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Liliek Marhaendro Susilo, menyampaikan bahwa berdasarkan pengalaman dua tahun terakhir, beberapa jamaah haji meninggal dunia karena pneumonia atau radang paru-paru, yang disebabkan oleh cuaca panas di Arab Saudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: