635 Anak Sekolah Dasar di Batu Brak Ditarget Mendapat Imunisasi

635 Anak Sekolah Dasar di Batu Brak Ditarget Mendapat Imunisasi

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Sebanyak 635 siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat ditargetkan mendapat imunisasi lengkap pada program Bulan imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilaksanakan UPT Puskesmas setempat.

Dari total sasaran target yang merupakan siswa SD kelas I, II dan III tersebut, puskesmas telah melakukan imunisasi dengan capaian 82 persen dari sebanyak 635 siswa.

Kepala UPT Puskesmas Batu Brak Nezwan, S.K.M, menjelaskan jumlah capaian imunisasi pada program BIAS tersebut hingga kini belum mencapai target 100 persen dikarenakan pihaknya banyak menemui siswa yang tengah menderita sakit.

“Jadi masih banyak siswa yang kita tunda imunisasi-nya karena mereka sedang sakit, dari total target 635 siswa itu capaian baru 82 persen, dan mudah-mudahan akhir bulan November ini target terpenuhi 100 persen sehingga semua anak bisa diimunisasi,” ungkap Nezwan.

BACA JUGA:Parosil Lantik Pengurus KOK Balik Bukit, Sukau dan Lumbok Seminung

Lebih lanjut Nezwan mengatakan total target sebanyak 635 siswa itu terdiri dari 234 siswa SD kelas I, 174 Kelas II dan siswa kelas III sebanyak 227 siswa.

Dalam pelaksanaan imunisasi teraebut, pihaknya mengerahkan tenaga kesehatan mulai dari bidan desa maupun untuk melakukan imunisasi di 12 sekolah dasar.

“Program BIAS merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap tahunnya untuk mencegah dan memberikan perlindungan terhadap anak-anak dari bahaya penyakit Campak, Difteri maupun Tetanus. Imunisasi ini secara khusus diberikan kepada para siswa SD kelas 1 dan II dan III,” jelasnya.

Dalam program BIAS, para siswa diberikan vaksin campak-rubella (MR) dan vaksin difteri-tetanus (DT).

BACA JUGA:Kenalkan Ciri Khas Lambar, Puskesmas Batu Brak Kenakan Atribut Sekura Ikuti Lomba Senam HKN

Selain imunisasi, kegiatan itu juga menjadi bagian dari upaya puskesmas untuk melakukan penjaringan kesehatan di sekolah atau untuk deteksi dini bagi siswa yang memiliki masalah kesehatan agar segera mendapatkan pelayanan sedini mungkin.

“Upaya deteksi dini itu juga dilakukan mulai dari pemeriksaan kebersihan perorangan, pemeriksaan rambut, kuku dan kulit, pemeriksaan status gizi melalui pengukuran antropometri. Pemeriksaan ketajaman indera penglihatan dan penciuman serta pemeriksaan gigi dan mulut,” papar dia.

Sehingga program ini harus mendapat dukungan dari para guru dan orang tua karena saat anak memasuki usia sekolah dasar sistem kekebalan tubuh harus ditingkatkan. 

Oleh sebab itu pemerintah memberikan imunisasi ulang kepada anak usia sekolah dasar.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: