Bawaslu Pesisir Barat Ingatkan Warga Jangan Mudah Terprovokasi Berita Hoax

Bawaslu Pesisir Barat Ingatkan Warga Jangan Mudah Terprovokasi Berita Hoax

Ketua Bawaslu Kabupaten Pesbar, Abd.Kodrat S--

PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID — Menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, bahkan kini akan memasuki tahapan penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) anggota legislatif. 

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), kembali meminta masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam melakukan pengawasan, salah satunya terkait penyebaran berita hoax (berita bohong), dan mengandung ujaran kebencian.

Ketua Bawaslu Kabupaten Pesbar, Abd.Kodrat S, S.H, M.H., mengatakan, masyarakat diharapkan ikut berperan aktif dalam pengawasan di tahapan hingga pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang. 

Salah satunya dalam menangkal berita hoax. Sehingga, dalam pelaksanaan Pemilu dapat berjalan lancar, aman dan kondusif.

BACA JUGA:Belum Masuk DTKS? Sekarang Warga Bisa Daftar Secara Mandiri

“Menjelang Pemilu 2024, tren penyebaran berita hoax atau ujaran kebencian mengalami peningkatan,” katanya, Rabu (4 Oktober 2023).

Dijelaskannya, Bawaslu Pesbar bersama stakeholder terkait, akan terus berusaha melakukan pengawasan khususnya terhadap penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian tersebut. 

Sebagai langkah atau upaya pencegahan terjadinya berita bohong dan ujaran kebencian, Bawaslu Pesbar sebelumnya juga telah melaksanakan kegiatan Deklarasi Pekon Pengawasan Partisipatif di Pekon Walur Kecamatan Pesisir Utara.

“Kegiatan tersebut juga merupakan langkah sosialisasi kepada masyarakat luas, mengenai informasi dampak penyebaran berita hoax serta ujaran kebencian dalam perhelatan Pemilu tahun 2024 nanti,” jelasnya.

BACA JUGA:Ingat! Bayar PBB Lewat 31 Oktober Kena Denda 2 Persen

Dikatakannya, diharapkan masyarakat benar-benar mewaspadai mengenai beredarnya berita-berita hoax yang memang belum diketahui pasti kebenarannya terlebih berita itu bersifat provokatif dan memecah belah individu maupun kelompok, dan juga tetap waspada adanya ujaran kebencian. 

Biasanya, berita hoax dan hate speech itu sering muncul di media sosial (medsos).

“Sehingga kita harus benar-benar bisa menggunakan medsos dengan baik,” ujarnya.

Masih kata dia, jika menemui hal tersebut, sebaiknya masyarakat harus mengecek terlebih dahulu, dengan menanyakan hal itu kepada orang yang paham, maupun lembaga yang resmi terkait informasi yang didapatkan, sehingga masyarakat tidak mudah terpengaruh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: