Keunikan dan Makna dari Rumah Adat Lampung Nuwo Sesat
--
Jika dilihat dari topografi, Nuwo Sesat sendiri berbentuk rumah panggung yang disebabkan oleh kondisi alam, lingkungan, dan geografi di Kota Lampung.
Topografi alam yang dikelilingi perbukitan dan hutan membuat rumah panggung ini jadi tipe paling cocok untuk masyarakat Lampung yang tinggal berdampingan dengan hewan-hewan liar di hutan.
BACA JUGA:Tanpa Plang, Rehab Posyandu Kelurahan Sekincau Jadi Sorotan
Dengan rumah panggung, masyarakat akan merasa tetap aman dan terlindungi ketika di dalam rumah.
Tidak hanya itu, rumah panggung juga efektif menahan longsor dan gempa yang memiliki tiang penyangga yang kuat.
6. Karakteristik Bangunan
Pondasi bangunan rumah adat Lampung ini menggabungkan batu bata atau batu kali, semen, koral, dan air yang dibentuk sedemikian rupa dengan pola cakar ayam.
Nuwo Sesat juga menggunakan batu berbentuk persegi yang dijadikan sebagai pondasi bangunan utamanya.
BACA JUGA:Kawanan Gajah Masih Terpantau di KPHL, Camat Lapor Bupati dan Usulkan Bantuan
Selain itu, rumah adat Lampung berlantai kayu.
Kayu ini biasanya dipotong menjadi lembaran berbentuk persegi panjang. Membuat semakin kuat, biasanya masyarakat ini menggunakan bambu agar lantainya lebih rapat dan kokoh.
Sementara itu, untuk bagian dindingnya, Nuwo Sesat menggunakan dinding kayu yang bertekstur padat dan kuat.
Dindingnya juga dilapisi dengan bahan anti rayap sehingga kekokohannya terjaga.
Dalam satu rumah adat Lampung juga biasanya terdapat 20- 25 tiang penyangga.Sedangkan tiang utama terdiri dari 15 - 20 tiang.
Desain atap rumah adat Lampung ini seperti bubungan dengan ujungnya yang menjadi titik fokus atap dan terdapat bulatan dasar kayu yang sudah dilapisi tembaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: