Kawanan Gajah Masih Terpantau di KPHL, Camat Lapor Bupati dan Usulkan Bantuan

Kawanan Gajah Masih Terpantau di KPHL, Camat Lapor Bupati dan Usulkan Bantuan

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Belasan gajah liar dengan habitat asli Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), kini masih terpantau berada di dalam Register 29 Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Kota Agung Utara, yang sebagian wilayahnya masuk dalam Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat.

Seperti diketahui, Kamis malam (24/8/2023) kawanan satwa berbelalai tersebut masuk permukiman di Pekon Sidorejo, Kecamatan Suoh dan telah merusak sebanyak lima rumah penduduk, serta merusak tanaman seperti pisang, kelapa dan lainnya di pekon tersebut.

Kepala Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Bidang Wilayah II Liwa Amri, SH, M.Hum., melalui Kepala TNNBS Resort Suoh Sulki, SH., memastikan, bahwa lokasi konflik gajah dan manusia yang terjadi beberapa hari lalu tersebut, bukan dalam wilayah TNBBS.

"Lokasi gajah saat ini termasuk yang terjadi beberapa waktu lalu dimana terdapat lima rumah dirusak oleh kawanan gajah tersebut, bukan di wilayah TNBBS tetapi berada berada dalam wilayah KPHL Kota Agung Utara," ungkap Sulki, Senin (28/8/2023).

BACA JUGA:Sukses Kibarkan Sang Merah Putih, 5 Anggota Paskibraka Asal Lampung Barat Terima Uang Pembinaan

Kendati demikian, Sulki mengaku pihaknya tetap menurunkan petugas untuk memantau langsung pergerakan kawanan gajah tersebut di lokasi, termasuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya seperti pemerintahan kecamatan dan pekon, serta Satgas Penanganan Konflik Gajah Suoh dan BNS.

"Kami tetap menurunkan petugas ke lokasi konflik gajah tersebut. Selain itu kami juga sudah melaporkan baik kepada pak camat maupun kepada pihak KPHL terkait keberadaan gajah yang jumlahnya sebanyak 18 ekor tersebut," kata Sulki.

Sementara itu Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Suoh Alex Pranggabaya, S.Kom., mendampingi Camat Suoh Dapet Jakson, S.Sos., mengungkapkan, pihaknya telah melaporkan kepada Pj. Bupati Lampung Barat  Drs. Nukman, MM., cq Dinas Sosial (Dinsos) sekaligus menyampaikan permohonan bantuan untuk para korban.

Dijelaskan, ada lima rumah yang rusak parah akibat konflik tersebut, yakni rumah milik Ngatimin, Wakini, Suroso, Joko dan rumah milik Witno. 

BACA JUGA:RSUDAM Lampung Raih Penghargaan Anugerah Bapeten Bidang Keselamatan dan Keamanan Nuklir

"Kelimanya kondisi rusak parah namun tidak ada korban jiwa dalam konflik tersebut, hanya saja para korban ini mengalami kerugian cukup besar sehingga membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah," kata dia.

Sebelumnya, pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan BNS yang juga Anggota DPRD Lampung Barat Sugeng Hari Kinaryo Adi menerangkan, kawanan gajah liar tersebut telah merusak lima rumah milik warga.

“Sudah dua hari ini mereka masuk ke pemukiman Warga Pekon Sidorejo, Suoh. Dari laporan satgas, gajah masuk pada malam Jumat,” ungkap Sugeng.

Dijelaskan, tidak ada yang mengetahui pergerakan kawanan gajah tersebut masuk ke pemukiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: