Petugas Kesehatan Hewan Sudah Distribusikan 40 Dosis Vaksin LSD di Kecamatan Sukau

Petugas Kesehatan Hewan Sudah Distribusikan 40 Dosis Vaksin LSD di Kecamatan Sukau

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Sebagai langkah penanggulangan terhadap penyebaran penyakit  virus Lumpy Skin Disease (LSD), UPT Puskeswan Kecamatan Lumbok Seminung yang juga membawahi wilayah Kecamatan Sukau telah mendistribusikan sebanyak 40 dosis vaksin LSD ke sebanyak 40 ekor sapi di Pekon Tanjung Raya, Kecamatan Sukau.

Selanjutnya, saat ini petugas UPT Puskeswan masih menunggu penyaluran vaksin LSD gelombang kedua yang telah diajukan sebanyak 100 Dosis yang akan didistribusikan di kecamatan Sukau dan Lumbok Seminung.

Kepala Disbunnak Lambar Yudha Setiawan melalui Kepala UPT Puskeswan Lumbok Seminung dan Sukau Hermansyah mengatakan, 40 dosis vaksin LSD tersebut telah didistribusikan ke 40 ekor sapi di wilayah Pekon Tanjung Raya, sebagai wilayah yang berstatus zona hijau dari penyebaran LSD. Penyuntikan vaksin dilakukan oleh dokter hewan Disbunnak Lambar yakni Drh. Murco Cahyo didampingi petugas puskeswan setempat.

"Vaksinasi LSD ini sifatnya untuk pencegahan, sehingga pendistribusian difokuskan pada wilayah yang berstatus zona hijau atau wilayah yang belum ditemukan adanya kasus sapi yang terpapar LSD," kata Herman.

BACA JUGA:Sambut Hari Bhayangkara Ke-77, Polresta Bandar Lampung Sumbang 105 Kantong Darah

Sedangkan, untuk Pekon Pagar Dewa dan sekitarnya masuk sebagai zona merah sehingga fokus penanggulangan yang dilakukan ialah berupa pengobatan pada sapi yang terpapar dan itu telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.

"Jadi kita pastikan semua sapi yang terpapar LSD di Sukau sudah kita obati dan sekarang fokus kita ialah melakukan vaksinasi. Mudah-mudahan vaksin LSD gelombang kedua segera tiba sehingga bisa segera kita distribusikan ke wilayah Sukau dan Lumbok Seminung," imbuhnya.

Lebih lanjut Herman kembali mengulas bahwa penyakit LSD yang terjadi pada hewan ternak sapi ini adalah jenis virus yang menyerang bagian jaringan kulit dan penyakit ini tidak berbahaya untuk sapi usia dewasa.

“Hanya saja penyakit ini berbahaya apabila menyerang sapi anakan atau istilah peternakan pedetan, karena di usia sapi yang masih anakan belum memiliki daya tahan tubuh yang baik. Selain itu akan berbahaya juga dengan sapi yang sedang mengandung karena dapat mengakibatkan keguguran,” jelasnya.

BACA JUGA:Woow..! Tiket Indonesia vs Argentina Sold Out hanya Dalam Waktu 12 Menit

Ditemukannya penyakit LSD di wilayah itu berawal dari adanya temuan gejala yang salah salah satu hewan ternak milik warga pada pada April lalu, saat itu pihaknya langsung mengecek dan mengambil sampel untuk dilakukan uji lab di Balai Veteriner Lampung.

“Dari hasil uji lab pada pertengahan bulan april lalu hasilnya positif terpapar LSD. Awalnya ada sembilan ternak warga yang terpapar kemudian terakhir bertambah lagi 3 ekor jadi totalnya ada 12 yang positif terpapar LSD,” jelasnya.

Terakhir ia menyebutkan terkait ciri-ciri sapi yang terpapar LSD ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan sekitar perut, penyakit ialah jenis penyakit menular.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: