Sejarah Idul Adha atau Lebaran Haji

Sejarah Idul Adha atau Lebaran Haji

--

Makna Berkurban Dalam Islam

Qurban merupakan bukti ketaqwaan seorang muslim kepada Allah SWT. Amalan yang akan didapat yaitu ridha Allah apabila dilakukan secara ikhlas dan takwa. Hal itu bahkan telah dijelaskan di dalam Al Quran melalui Surah Al Hajj ayat 37 yang berbunyi:

لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِن يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS:Al Hajj:37)

BACA JUGA:Dua CJH Lambar Meninggal Dunia Jelang Pemberangkatan Haji

Kedua, qurban adalah sebuah wujud solidaritas manusia khususnya umat muslim. 

Tidak seperti puasa yang hubungannya langsung dari individu kepada Allah (hablumminallah), qurban imi suatu amalan yang juga mengandung aspek sosial hubungan antar sesama manusia (hablumminannas).

Merayakan Idul Adha dengan berkurban menjadi sarana meningkatkan solidaritas dan empati sesama umat islam. Dimana hal itu berupa aksi dibagikannya daging kurban secara merata.

Ketiga, qurban sebagai wujud meneladani Nabi Ibrahim dan Ismail. Terutama tentang kisah keikhlasannya dalam menjalankan perintah Allah. Dalam prakteknya, memperkukuh empati, kesadaran diri, ibadah ini juga erat kaitannya dengan pengendalian dan pengelolaan diri yang merupakan cikal bakal akhlak terpuji seorang muslim.

BACA JUGA:Mengenal 9 Ekor Kuda Kesayangan Nabi Muhammad SAW

Sebagaimana hadits berikut ini:

“Berkata kepada kami Muhammad bin Khalaf Al ‘Asqalani, berkata kepada kami Adam bin Abu Iyas, berkata kepada kami Sullam bin Miskin, berkata kepada kami ‘Aidzullah, dari Abu Daud, dari Zaid bin Arqam, dia berkata: berkata para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Wahai Rasulullah, hewan qurban apa ini?” Beliau bersabda: “Ini adalah sunah bapak kalian, Ibrahim.” Mereka berkata: “Lalu pada hewan tersebut, kami dapat apa wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Pada setiap bulu ada satu kebaikan.” Mereka berkata: “Bagaimana dengan shuf (bulu domba)?” Beliau bersabda: “Pada setiap bulu shuf ada satu kebaikan.” [HR. Riwayat Ibnu Majah dalam Sunannya No. 3127]

Itulah 3 makna qurban Idul Adha bagi umat islam. Dalam interpretasi dan prakteknya, dari tiga hal ini bisa memiliki makna lebih mendalam yang erat kaitannya dengan peningkatan akhlak terpuji dan kualitas diri seorang muslim. Wallahualam bisawab

Demikian, sejarah idul adha dan makna di balik berkurban. Wallahu a’lam.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: